AS Peringatkan Houthi Tak Serang Warga Sipil Lagi

Selasa, 09/02/2021 08:35 WIB

Jakarta, Jurnas.com - AS memperingatkan Houthi di Yaman untuk tidak menyerang warga sipil, hanya 48 jam setelah pemerintahan Biden menghapus kelompok tersebut dari daftar kelompok teroris asing.

"Karena presiden mengambil langkah untuk mengakhiri perang di Yaman dan Arab Saudi telah mendukung penyelesaian yang dinegosiasikan, Amerika Serikat sangat terganggu oleh serangan Houthi yang terus berlanjut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dilansir Middleeast, Selasa (09/02).

"Kami menyerukan kepada Houthi untuk segera menghentikan serangan yang berdampak pada wilayah sipil di dalam Arab Saudi dan untuk menghentikan setiap serangan militer baru di Yaman, yang hanya membawa lebih banyak penderitaan bagi rakyat Yaman."

Price mendesak Houthi untuk menahan diri dari "tindakan destabilisasi" dan menunjukkan komitmen mereka untuk terlibat secara konstruktif dalam upaya Utusan Khusus PBB [Martin] Griffiths untuk mencapai perdamaian. 

"Sekaranglah waktunya untuk menemukan akhir dari konflik ini," tutur Price.

Pencabutan kelompok Houthi dari daftar organisasi teroris asing, sebutan yang mencakup sanksi berat AS, terjadi hanya tiga hari setelah Presiden Joe Biden memerintahkan diakhirinya dukungan AS untuk operasi militer pimpinan Saudi terhadap kelompok itu.

Utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, tiba di Iran pada hari Minggu untuk pembicaraan damai di Yaman. Kantor utusan tersebut mengatakan bahwa dia dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan pejabat lainnya untuk pembicaraan yang bertujuan mencapai solusi politik untuk konflik hampir enam tahun antara Houthi dan pemerintah Yaman.

TERKINI
2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit Klopp Dirumorkan Bakal Kembali ke Borussia Dortmund Tahun Depan Jesus Putuskan Bertahan di Arsenal Musim Depan Mbappe "Dibuang" PSG usai Kalah dari Dortmund