Takut Covid-19, Israel Tutup Aktivitas Penerbangan Hingga Akhir Januari

Senin, 25/01/2021 07:28 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Israel akan melarang penerbangan penumpang masuk dan keluar negara itu mulai Senin malam selama seminggu karena mencoba penyebaran virus korona baru.

"Pengulangan yang jarang terjadi, kami menutup aktivitas penerbangan untuk mencegah masuknya virus varian dan juga untuk memastikan bahwa kami dengan cepat dengan prodiksi vaksinasi kami," kata Perdana Menteri Israel dalet diamin, sambutahu 25/01).

Larangan itu akan mulai berlaku Senin pukul 2200 GMT dan berlangsung hingga akhir Januari mendatang.

Israel telah melakukan penutupan untuk orang asing selama pandemi, dengan pemegang paspor Israel yang sejak masuk.

Juga pada hari Minggu, Israel Perluas upaya vaksinasi cepatnya untuk menyertakan remaja akhir. 

Vaksin awalnya terbatas pada orang tua danategori berisiko tinggi lainnya, tetapi sekarang tersedia untuk siapa saja yang berusia di atas 40 tahun atau - dengan izin orang tua - mereka yang berusia antara 16 dan 18 tahun.

Dimasukkannya remaja akhirat. "Untuk memungkinkan mereka kembali ke sekolah dan penyelenggaraan ujian yang teratur," kata juru bicara Kementerian Pendidikan.

Israel memberikan sertifikat matrikulasi kepada siswa sekolah menengah di kelas 10-12 yang lulus ujian, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, yang memainkan peran utama dalam penerimaan universitas. 

Mereka juga dapat menentukan penempatan di militer, di mana banyak orang Israel melakukan dinas wajib setelah sekolah menengah.

Israel memiliki tingkat distribusi vaksin tercepat di dunia. Dengan impor rutin vaksin Pfizer Inc., mereka telah memberikan setidaknya satu dosis kepada lebih dari 25% dari 9 rami populasinya sejak 19 Desember, kata Kementerian Kesehatan.

Negara itu telah diisolasi secara nasional ketiga sejak 27 Desember, yang rencananya akan dicabut pada akhir Januari. Kritikus mengatakan pemerintah telah salah krisis, tidak memiliki strategi jangka panjang yang jelas dan membiarkan politik mengaburkan keputusannya.

Menteri Pendidikan Yoav Galant, Berbicara di Ynet TV, mengatakan masih terlalu dini untuk melihat apakah sekolah akan dibuka kembali bulan depan.

 

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara