Minggu, 13/12/2020 18:48 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Universitas Terbuka (UT) menggelar wisuda untu 21 pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Taiwan. Prosesi wisuda berlangsung pada Minggu (13/12) pagi.
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat mengatakan, dari 21 wisudawan sarjana, 13 wisudawan mengikuti prosesi langsung di Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipeh, Taiwan. Sedangkan delapan sisanya dari daerah masing-masing karena telah kembali ke Tanah Air.
Dalam sambutannya, Ojat menyampaikan rasa bangganya terhadap keberhasilan mahasiswa UT di Taiwan. Meski sibuk dengan pekerjaan, para wisudawan berhasil menyelesaikan seluruh perkuliahan di UT.
"Kegigihan para lulusan yang berhasil menyelesaikan perkuliahan di UT merupakan ikhtiar yang luar biasa," kata Ojat dalam sambutannya.
Genjot APK, UT Targetkan 750 Ribu Mahasiswa Tahun Depan
Universitas Terbuka Teken MoU Genjot Akses Perguruan Tinggi
UT Pamerkan 40 Produk PkM Karya Dosen dan Mahasiswa
"Anda merantau ke negeri orang jauh dari keluarga tercinta, meninggalkan anak, anda masih mampu menyempatkan belajar dan menyimbangkan waktu bekerja dan kuliah. Ini yang tidak bisa dilakukan semua orang," sambung dia.
Kegiatan Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) UT juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri Dewi Padmo, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, dan Kepala KDEI Budi Santoso.
Ojat menambahkan, Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi negeri yang mengusung pendidikan jarak jauh terus berupaya meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sarana pembelajaran.
Hal ini bertujuan agar mahasiswa UT baik di dalam negeri maupun luar negeri memperoleh layanan yang lebih baik, terutama di tengah pandemi Covid-19.
"Universitas Terbuka sebagai inisiator pendidikan jarak jauh mampu melewati tantangan Covid-19 dengan sangat baik. Dan kini Universitas Terbuka sudah tampil sebagai rujukan bagi perguruan tinggi Tanah Air," jelas dia.
Kegiatan UPI-UT Taiwan diselenggarakan atas kerja sama KDEI-Taipeh, Pengurus Kelompok Belajar Mahasiswa UT-Taiwan, dan Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri UT.