Ketua DPD Minta Pemerintah Manfaatkan Potensi Gas di Laut Natuna

Kamis, 10/12/2020 23:19 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah diminta mengembangkan potensi cadangan gas yang cukup besar di Lapangan East Natuna di Perairan Natuna, Kepulauan Riau. 

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, diperlukan langkah strategis dari pemerintah untuk mengembangkan potensi cadangan gas tersebut. 

“Dirjen Migas Kementerian ESDM menyebut East Natuna sebagai second of life of Indonesia sebab potensi cadangan gasnya dua kali lebih besar dari blok Masela," kata LaNyalla, di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/10).

"Potensi gas di Laut Natuna perlu dikembangkan sedemikian rupa untuk menambah pasokan gas yang kian hari makin menipis. Pengelolaan potensi daerah ini perlu didukung semua pihak," sambungnya.

LaNyalla menjelaskan, Komite II DPD RI akan ikut memantau perkembangan blok East Natuna. Adapun data Kementerian ESDM menyebutkan, cadangan di East Natuna bisa menambah potensi gas bumi hampir 20 triliun kaki kubik. 

Per 1 Januari 2020, cadangan gas bumi hanya 43,6 triliun kaki kubik yang hanya cukup sampai tahun 2037 atau untuk 17,7 tahun mendatang.

Dengan adanya tambahan cadangan di East Natuna, akan ada potensi tambahan gas bumi dengan total menjadi 62,4 triliun kaki kubik.

"Natuna masih memiliki potensi sumber gas yang menjanjikan. Ini merupakan penemuan besar yang harus dibarengi dengan pengembangan yang tepat," kata senator asal Dapil Jawa Timur itu.

LaNyalla juga meminta Pemerintah Daerah turut andil untuk mengembangkan potensi cadangan gas ini. Wilayah Kerja Laut Natuna Selatan dinilai perlu mendapat perhatian lebih.

"Dengan tambahan cadangan gas East Natuna, kita berpotensi tidak akan kekurangan gas. Oleh karena itu, pengembangan yang mumpuni sangat diperlukan," tandasnya. 

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara