Debat Kandidat Putaran Kedua, Akhyar Bilang 833 Ruas Jalan Diperbaiki, Bobby: Pelayanan Publik Buruk

Minggu, 22/11/2020 01:02 WIB

Medan, Jurnas.com - Debat kandidat Pilkada Kota Medan putaran kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, Sabtu (21/11) malam, di Hotel Grand Mercure Medan berlangsung seru. Kedua kandidat saling sindir dan saling serang.

Debat kandidat putaran kedua yang disiarkan langsung melalui stasiun TVRI, dipandu oleh Dr Rudianto dan Mora Nasution selaku moderator, diawali dengan pemaparan visi misi kedua pasangan calon terkait tema peningkatan pelayanan publik dan menjawab persoalan daerah.

Pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution - Salman Alfarisi yang tampil dengan baju putih, menggunakan selendang dipinggang dan memakai tutup kepala, memaparkan sejumlah program peningkatan pelayanan publik serta menceritakan keberhasilannya selama 4 tahun menjabat sebagai Wakil Walikota dan dilanjutkan sebagai Plt Walikota Medan.

"Empat tahun terakhir ini ada 833 ruas jalan dibetulin atau diperbaiki, ada 460 ruas drainase (saluran parit) dibetulin, ada 1.770 rumah yang diperbaiki dalam bedah rumah, dan banyak lagi hal-hal yang telah kita kerjakan," kata Akhyar membuka penyampaian debatnya.

Akhyar menyatakan bahwa ia telah berbuat dan memiliki pengalaman, bukan anak muda yang ingin coba-coba dan tidak faham tentang Medan.

Terpenting, kata Salman menambahkan, pasangan Aman telah berpengalaman dan kedepan akan menjadikan Kota Medan semakin maju, cantik, inovasi, regulasi dan menyediakan tata ruang yang modern berwawasan lingkungan berbasis teknologi digital.

"Oleh karena itu mari bersama kami Akhyar - Salman (Aman) membangun Kota Medan," seru Salman.

Sementara, pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution - Aulia Rachman yang tampil dengan pakaian gaya anak muda, menilai bahwa tugas utama pemerintah adalah memberi jaminan pelayanan publik ke masyarakat, bisa baik dan tepat.

"Tapi, hari ini kita lihat bagaimana pelayanan publik Pemko Medan. Penilaian di masyarakat hari ini bisa kita bilang kurang baik alias buruk, di perparah lagi terhadap indeks persepsi korupsi dari 12 kota besar di Indonesia, Medan menjadi kota yang terendah," tegasnya.

Tidak hanya itu, jelasnya, persoalan banjir juga tidak pernah usai. Jalan penuh lubang, sampah dimana-mana, korupsi tidak pernah selesai. Kalau korupsi tidak diatasi maka pembangunan tidak akan selesai, kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai.

Disebutkannya, jikapun ada pembangunan jalan atau drainase, tapi jika dananya dikorupsi, jalannya sebentar sudah berlubang lagi dan drainase tersumbat lagi hingga banjir terjadi dimana-mana.

"Oleh karena itu saya bersama Aulia Rachman, dengan kolaborasi Medan Berkah memiliki visi mewujudkan masyarakat Kota Medan maju, kondusif dan komitmen dalam menyelesaikan  permasalahan pelayanan publik yang transparan, cepat, mudah, tepat, serta bebas korupsi," paparnya.

"Kita juga akan membuat mall pelayanan publik, bagi warga Kota Medan dalam membuka investasi. Dan terpenting kami akan menerapkan ASN dengan standar profesional," ungkap Bobby Nasution.

Ketua KPU Kota Medan, Agussyah R Damanik sebelumnya menyatakan, tema terkait pelayanan publik adalah tema yang sangat strategis dan menaikkan perhatian masyarakat khususnya warga Kota Medan.

"Karena memang soal pelayanan publik, perusahaan daerah, strategi penanganan Covid-19 itu menurut kita sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Nah, tentu dengan kehadiran paslon Pilkada Kota Medan tahun 2020 ini, diharapkan bisa memecahkan persoalan itu. Silahkan beradu gagasan, beradu program disesuaikan dengan visi misi paslon, kata Agussyah.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih