Selasa, 17/11/2020 08:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Militer AS mengharapkan Presiden Donald Trump untuk memerintahkan penarikan lebih banyak pasukan dari Afghanistan dan Irak sebelum panglima tertinggi meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari mendatang.
Sementara itu, Trump diperkirakan akan memberikan perintah secepatnya minggu ini, Pentagon telah mengeluarkan pemberitahuan yang dikenal sebagai perintah peringatan.
Dilansir Middleeast, Selasa (17/11), Perintah tersebut berencana untuk mengurangi jumlah pasukan di Afghanistan dan Irak menjadi 2.500 masing-masing paling lambat 15 Januari. Saat ini, jumlah tentara Amerika di Afghanistan sekitar 4.500, sementara di Irak ada sekitar 3.000.
Jika diterapkan, keputusan Trump akan datang seminggu setelah dia memecat Menteri Pertahanan Mark Esper yang menolak penarikan awal pasukan dari Afghanistan hingga beberapa kondisi di negara itu tercapai.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
Rebut Suara Haley, Biden Siapkan Tempat Khusus bagi Pesaing Kuat Trump
Trump telah lama mengkritik kehadiran pasukan Amerika di luar negeri karena tujuannya untuk menceraikan AS dari "perang tanpa akhir" menjadi kebijakan luar negerinya.
Penjabat Menteri Pertahanan Christopher Miller, mengirim pesan yang beragam pada hari Sabtu dengan mengatakan "Perang ini belum berakhir. Kami hampir mengalahkan Al Qaeda dan rekan-rekannya."
Memperhatikan bahwa keterlibatan AS di kawasan itu telah lama dan sangat besar, dia berkata: "Ini adalah fase kritis di mana kami mengalihkan upaya kami dari kepemimpinan ke peran pendukung."
"Semua perang harus diakhiri. Mengakhiri perang membutuhkan kompromi dan kemitraan. Kami menghadapi tantangan; kami memberikan segalanya. Sekarang, saatnya untuk pulang," tambah Miller.
Trump telah mengumumkan pada bulan Oktober bahwa dia akan menarik semua pasukan AS dari Afghanistan sebelum Natal.