Rouhani: Saatnya kebijakan Tekanan Maksimum AS Berakhir

Kamis, 12/11/2020 22:51 WIB

Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan waktu kebijakan Amerika Serikat (AS) untuk memberikan `tekanan maksimum` pada negara lain, termasuk Republik Islam, telah berakhir dan kebijakan ini telah gagal membuahkan hasil.

Begitu kata Rouhani saat berpidato pada upacara peresmian serangkaian proyek nasional di bidang pendidikan dan kesehatan melalui konferensi video, Kamis (12/11).

"Semua tanda dan indikasi di dunia saat ini, dari Amerika hingga Eropa menunjukkan bahwa dunia memahami kebijakan tekanan maksimum tidak efektif dan waktunya sudah habis," kata Rouhani menyinggung kebijakan Presiden AS, Donald Trump.

Trump telah memimpin kebijakan melawan Iran sejak pelantikannya pada 2016. Ia mencabut nama AS dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), perjanjian nuklir 2015 yang bersejarah antara Iran dan kekuatan dunia.

Washington kemudian menerapkan kembali sanksi yang telah dicabut setelah menjadi anggota JCPOA, dan juga mulai memaksa orang lain untuk melakukan pelarangan dan menghentikan perdagangan mereka dengan Teheran.

Ia juga mengadopsi langkah-langkah ekonomi antitesis di bawah arahan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei tentang "Ekonomi Resistif," dan juga mulai mengambil tindakan pencegahan nuklir untuk membalas terhadap AS dan anggota pakta yang tidak berkomitmen lainnya.

Pembalasan gabungan Iran kini telah mendorong banyak pejabat dunia, outlet media, dan pengamat untuk secara terang-terangan mengidentifikasi kampanye Amerika sebagai kampanye yang gagal.

Sebagai contoh kemajuan negara yang berkelanjutan dalam menghadapi tekanan dari AS dan sekutunya, Rouhani merujuk pada perkembangannya yang pesat di bidang ilmu kedokteran.

"Salah satu kebanggaan bangsa saat ini adalah peringkatnya di antara negara maju dunia dalam bidang ilmu kedokteran," ujarnya.

Kepala eksekutif mengutip tingginya tingkat turis medis yang tertarik ke negara itu setiap tahun sebagai contoh kasus.

Banyak orang pergi ke Republik Islam bahkan dari negara maju untuk perawatan medis tidak hanya karena biayanya lebih murah di sini, tetapi juga karena mereka lebih percaya pada kemampuan Iran di bidang ilmu kedokteran.

Rouhani menambahkan, menampilkan perbaikan penting dari pusat-pusat medis. Hal ini menyebabkan terciptanya dua kali lebih banyak tempat tidur rumah sakit di seluruh negeri daripada yang pernah dibuat selama periode lain sepanjang sejarahnya. (Press TV)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios