Senin, 09/11/2020 05:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Penganugerahan Habibie Awards yang menjadi ajang bergengsi bagi para ilmuwan Tanah Air, kini berganti nama menjadi Habibie Prize.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, nama Habibie Prize diberikan untuk mengakselarasi perhargaan ini ke tingkat Internasional di masa yang akan datang.
"Dengan demikian Habibie Prize tidak lagi hanya menjadi kegiatan Yayasan SDM IPTEK, tetapi akan menjadi agenda tahunan dari Kemenristek/BRIN, yang akan ditingkatkan menjadi penganugerahan SDM IPTEK ke level Internasional," kata Menristek dalam acara serah terima pekan lalu.
"Agenda Habibie Prize tahun ini diadakan pada 10 November, sebagai rangkaian acara penutupan Hakteknas dan pembukaan Indonesian Innovation Expo 2020," sambung dia.
Menteri Nadiem: Hari Pancasila Momentum Bumikan dan Warisi Gagasan Soekarno-Hatta
PKS Sesalkan Sikap Pemerintahan Jokowi-Amin Hapus Jejak Habibie
Awas Banyak Risiko, Transisi Kelembagaan Iptek ke BRIN Jangan Gaduh
Penghargaan Habibie Prize akan diberikan kepada perseorangan atau badan yang dinilai aktif dan berjasa besar dalam menemukan, mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai kegiatan IPTEK yang baru (innovative) serta bermanfaat secara berarti (signiï¬cant) bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan dan perdamaian.
Habibie Award (Habibie Prize) terdiri dari lima kategori, yaitu Bidang Ilmu Dasar; Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi; Bidang Ilmu Rekayasa; Bidang Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik dan Hukum; Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
"Terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kemenristek/BRIN telah mengangkat penghargaan ini ketingkat lebih tinggi sehingga harapannya dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat," ujar Ilham Akbar Habibie.
Diketahui, sejak 1999, penyelenggaraan Habibie Award diselenggarakan oleh Yayasan SDM IPTEK. Sampai 2019, 66 orang telah menerima penghargaan tersebut.
Keyword : Habibie Prize Menristek Bambang Brodjonegoro