Jum'at, 06/11/2020 21:27 WIB
Beijing, Jurnas.com - China tegaskan tidak pernah mencampuri urusan negara lain dan juga tidak tertarik melakukannya. Demikian kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin kepada wartawan pada jumpa pers reguler di Beijing, Jumat (6/11).
Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan atas Australia yang menuntut orang pertama berdasarkan undang-undang campur tangan luar negerinya.
Sebelumnya, polisi Australia mengatakan, seorang pria Melbourne yang hadir di pengadilan pada Kamis (5/11) adalah orang pertama yang dituduh melakukan campur tangan asing di bawah undang-undang baru yang diperkenalkan pada 2018.
Orang tersebut memegang posisi senior di sejumlah asosiasi komunitas Tionghoa di negara bagian Victoria, termasuk Federasi Oseania Tionghoa Australia, dan Museum Tionghoa, menurut catatan organisasi yang dilihat oleh Reuters, situs web, dan pernyataan pers.
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China
31 Perusahaan China Jalin Kemitraan dengan 77 Kampus Vokasi
Menurut polisi Australia, Di Sanh Duong memiliki hubungan dengan badan intelijen asing. Polisi tidak akan menyebutkan nama negaranya, tetapi undang-undang tersebut sebagian besar menargetkan pengaruh China yang semakin meningkat.
Bulan lalu, China mengumumkan tuduhan spionase terhadap warga negara Australia dan akademisi Yang Hengjun. Yang adalah satu dari beberapa warga negara asing yang ditangkap di China atas tuduhan mata-mata dalam beberapa tahun terakhir.
Warga Australia Cheng Lei, pembawa berita CGTN China berbahasa Inggris, ditahan dan dituduh melakukan aktivitas kriminal yang membahayakan keamanan nasional China.
Dua wartawan Australia lainnya, yakni Bill Birtles dan Michael Smith melarikan diri dari China tak lama setelah penahanan Cheng, juga takut ditangkap. (Reuters)