Lampung Optimalkan Budidaya Padi Gogo Untuk Tingkatkan Produksi Beras

Selasa, 03/11/2020 21:16 WIB

Lampung, Jurnas.com - Petani di wilayah Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung sedang gandrung mengembangkan padi gogo di lahan kering, terutama di bekas lahan karet dan kelapa sawit.

Di satu kecamatan saja, berdasarkan data dari Cabang Dinas Pertanian Abung Surakarta, di tahun 2020 ini ada setidaknya 107 hektare lahan kering yang ditanami padi gogo, 50 hektare di antaranya merupakan koversi lahan kebun sawit dan karet.

Menurut Kepala Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Abung Surakarta, Wardoyo, sudah sekitar dua tahun ini petani di wilayahnya mengembangkan padi gogo.

Ia mengatakan, di tengah menurunnya harga sawit, karet dan ubi kayu bertanam padi gogo menurutnya menjadi peluang yang sangat menarik. "Alhamdulillah, hasilnya cukup menggembirakan, produktifitas rerata mencapai 8-9 ton, meskipun di lahan kering," jelas Wardoyo di Lampung, Selasa (3/11).

Pada pertemuan penyuluh pertanian setempat dengan Tim Pendamping BPP Kostratani dari Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung baru-baru ini pun Wardoyo menegaskan kesuksesan ini merupakan hasil `trial and error` yang dilakukan para penyuluh dan petani dengan dukungan Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikutura Dinas TPH Provinsi yang ada di Kabupaten Lampung Utara.

"Beberapa komponen teknologi yang mendukung keberhasilan ini diantaranya adalah penggunaan benih hibrida, pupuk kandang, serta pengamatan hama secara terpadu. Kami ingin menghasilkan produk padi yang lebih ramah lingkungan," jelasnya.

Kepala Bapeltan Lampung, Abdul Roni Angkat mengatakan, keberhasilan pengembangan padi gogo di lahan kering dan meningkatnya minat petani perkebunan yang mengubah lahannya menjadi padi gogo semakin menambah keyakinan swasembada beras akan terwujud, meski tanpa harus mencetak sawah baru.

"Bapeltan Lampung akan memberi dukungan penuh bagi pengembangan SDM dan teknologi bagi pengembangan padi gogo ini agar bisa lebih meluas aplikasinya, khususya di Kabupaten Lampung Utara dan secara umum di wilayah kerja Bapeltan yaitu meliputi Provinsi Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung," kata Abdul Roni.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan memiliki langkah strategis dalam mengamankan produksi pangan nasional, salah satunya pengembangan padi gogo dalam memanfaatkan lahan kering dan menghadapi musim kering.

"Kementan menyalurkan bantuan berupa alat mesin pertanian, sumur dangkal dan pompa air agar kebutuhan air irigasi tersedia di lahan kering. Selain itu, petani pun dibantu dengan fasilitas kredit usaha rakyat dan asuransi pertanian sehingga petani benar-benar terbantu dari permodalan dan kegagalan panen," ujarnya.

Suwandi menambahkan pengembangan padi gogo di lahan kering merupakan salah satu terobosan guna memperkuat produksi atau ketersediaan beras tahun 2020 ini.

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras tahun 2020 mencapai 31,63 juta ton atau naik 1,00% dibanding tahun sebelumnya sebesar 31,31 juta ton.

"Sesuai arahan Bapak Menteri, kami terus terjun ke lapangan, tidak hanya sekedar memonitor tapi memastikan langsung dan cepat mengambil langkah nyata jika terdapat lahan yang belum melakukan pengolahan dan penanaman," tegasnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2