Selasa, 03/11/2020 19:01 WIB
Doha, Jurnas.com - Emir Qatar, Syaikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan negara Teluk akan mengadakan pemilihan untuk dewan penasihat Syura pada Oktober 2021, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Ini adalah langkah penting untuk memperkuat tradisi penasehat Qatar dan mengembangkan proses legislatif dengan partisipasi warga yang lebih luas," kata Al Thani saat berpidato di pembukaan Dewan Syura pada Selasa (3/11).
Rencana untuk pemilihan umum parsial untuk 45 anggota dewan penasihat teratas telah ditunda selama beberapa tahun. Tahun lalu, Al Thani memerintahkan pembentukan sebuah komite untuk mengatur pemilihan tetapi tidak mengumumkan tanggal pemungutan suara.
Setelah pemilu, kekuasaan dewan diharapkan akan diperluas untuk mencakup kemampuan memberhentikan menteri, menyetujui anggaran nasional, dan mengusulkan undang-undang.
Kontroversial, Indonesia Batalkan Rencana Pembelian Jet Tempur dari Qatar
Qatar Penjarakan Mantan Menteri Keuangan atas Pencucian Uang Rp 87 Triliun
Tanpa Kehadiran Lionel Messi, Kemeriahan Piala Asia AFC 2023 Membuat Qatar Semarak
Konstitusi negara, yang disetujui dalam referendum tahun 2003, menyerukan pemilihan untuk 30 kursi Dewan Syura negara itu, yang menasihati para penguasa turun-temurun. 15 kursi lainnya ditunjuk oleh emir.
Tidak segera jelas persyaratan kelayakan apa, seperti usia minimum yang harus dipenuhi oleh warga Qatar untuk dapat memilih.
Di negara tetangga Uni Emirat Arab, pemilih dipilih oleh penguasa negara itu.
Kuwait dan Bahrain sama-sama telah memilih parlemen, yang memiliki pengaruh, meskipun pengambilan keputusan akhir ada di tangan para penguasa negara-negara Teluk Arab.