Yordania Kutuk Rencana Pembangunan Pemukiman Baru Israel di Tepi Barat

Kamis, 15/10/2020 07:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Yordania mengutuk rencana Israel untuk membangun lebih dari 2.000 rumah permukiman Yahudi baru di Tepi Barat yang diduduki.

"Rencana Israel adalah langkah sepihak dan ilegal yang merusak kemungkinan solusi dua negara," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Daifallah Al-Fayez, seperti dikutip Middleeast, Kamis (15/10).

Al-Fayez mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menghentikan kegiatan ilegalnya yang merusak upaya perdamaian.

Sebelumnya, Israel menyetujui 2.166 rumah pemukim baru di Tepi Barat yang diduduki, menurut TV7 Israel News.

Peace Now, sebuah gerakan non-pemerintah Israel, mengatakan lebih dari 650.000 pemukim tinggal di 266 pos pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Persetujuan rumah baru datang setelah UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan Israel pada 15 September di Gedung Putih, mengabaikan penolakan Palestina.

Israel, sebagai gantinya, berjanji untuk menangguhkan rencana untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki.

Palestina telah mengecam perjanjian itu sebagai pengkhianatan perjuangan mereka melawan pendudukan Israel selama beberapa dekade.

Israel menduduki Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, pada tahun 1967 silam.

TERKINI
Anak Buah Arne Slot Bakal Menyusul Gabung Liverpool Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Mitsubishi Fuso Dukung Jambore Canter Mania di Jambi Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya