Senin, 05/10/2020 21:35 WIB
Katakini.com - Presiden Joko Widodo Bakl rombak besar-besaran industri garam rakyat, baik ditingkat hulu maupun ditingkat hilir.
Tujuannya agar produksi garam rakyat bisa meningkat baik dari segi kualitas maupun produktivitas. Sehingga dapat mengurangi tingginya volume impor garam.
"Saya kira ini langkah-langkah perbaikan harus kita kerjakan, mulai pembenahan besar besaran dari suplai chain (rantai pasok) dari hulu sampai hilir," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Percepatan Penyerapan Garam di Istana Negara, Jakarta Senin (5/10/2020).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa, untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, pemerintah melakukan impor sebanyak 2,9 juta pada tahun ini.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios
Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2
Hal ini menyusul besarnya kebutuhan dalam negeri yang mencapai 4 juta ton, sementara produksi garam nasional baru bisa memasok sebanyak 2 juta ton. Akibatnya impor menjadi jalan satu-satunya untuk menutup kekurangan tersebut.
"Masih rendahnya produksi garam nasional kita, sehingga kemudian cari yang paling gampang, yaitu impor garam. Dari dulu itu-itu terus dan tidak pernah ada penyelesaiannya," ujar Jokowi.
Selain itu, penggunaan inovasi teknologi produksi washing plane pasca produksi juga harus dikerjakan. Disamping juga ketersediaan gudang yang memadai.
"Ini harus betul-betul di integrasikan, terintegrasi dan ada extensifikasi. Karena itu, persiapan pengembangan hilirisasi industri garam harus betul-betul dikerjakan dengan kemudiaan mengembangkan industri turunan," katanya.
Keyword : Joko WidodoGaram RakyatIndustri