Terkait Mediterania Timur, Turki Tetap Tenang Meski Ada Provokasi Yunani

Kamis, 24/09/2020 09:59 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa negaranya tetap bersikap hati-hati dan tenang meskipun ada provokasi Yunani dan meningkatnya ketegangan di kawasan Mediterania Timur.

Pernyataan Erdogan datang selama percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tentang situasi di Mediterania Timur dan hubungan antara Turki dan NATO.

Erdogan mengatakan jalannya pembicaraan penjajakan akan tergantung pada langkah-langkah tulus yang akan diambil Yunani dalam upaya meredakan ketegangan.

Dia mengatakan Turki mendukung dialog dan mengurangi ketegangan di Mediterania Timur dan negaranya telah memperjelas tidak hanya dengan retorika tetapi dengan tindakannya.

"Berbicara dengan Presiden @RTErdogan tentang situasi di #EastMed dan upaya yang sedang berlangsung @NATO untuk de-konflik militer untuk menghindari insiden & kecelakaan," tulis Stoltenberg tentang percakapan di Twitter, dilansir Middleeast, Kamis (24/09).

"Baik Turki dan Yunani adalah Sekutu yang dihargai dan #NATO adalah platform untuk dialog," tambahnya.

Yunani, dengan dukungan Prancis, telah mempermasalahkan eksplorasi energi Turki, mencoba mengotak-atik wilayah maritim Turki berdasarkan pulau-pulau kecil dekat pantai Turki.

Turki, negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania, telah mengirim kapal bor dengan pengawalan militer untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya, dengan mengatakan Turki dan Republik Turki Siprus Utara memiliki hak di wilayah tersebut.

Untuk mengurangi ketegangan, Ankara telah menyerukan dialog untuk memastikan pembagian yang adil dari sumber daya kawasan.

TERKINI
BPOM Pastikan AstraZeneca Tidak Lagi Dipergunakan di Indonesia Siang Ini, IHSG Berakhir Menguat 16 Poin Dinilai Perkuat Ekosistem, BUMN Pangan dan Pupuk Bakal Digabungkan Kuartal I, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen