Ekspor Komoditas Peternakan ke Jepang Bukti Produk RI Diakui Dunia

Selasa, 01/09/2020 18:49 WIB

Cikarang, Jurnas.com -  Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan ekspor produk daging ayam olahan ke Jepang di tengan pandemi virus corona baru (COVID-19) sebanyak 6 ton. Hal ini membuktikan standar kualitas produk peternakan Indonesia diakui dunia.

"Kami mengapresiasi kepada PT. Malindo Food Delight yang telah mampu membaca peluang dunia usaha secara global, dengan menghasilkan produk yang mampu menembus pasar ekspor," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor perdana produk deaging ayam olahan, Selasa (1/9).

Syahrul mengajak semua elemen membuka peluang ekspor bagi peternak-peternak Indonesia dengan terus berupaya mengkonsolidasikan kepada pihak, baik pemerintah daerah, dan pelaku yang bergerak di sektor pertanian dari hulu hingga hilir agar bersatu dalam menyediakan pangan.

"Kondisi ini, harus mampu memacu semangat anak bangsa untuk produktif dan menjadikan komoditas pertanian Indonesia unggul dalam mengisi pasar dalam dan luar negeri," ujar Syahrul.

Ekspor Komoditas Peternakan Tahun 2020

Berdasarkan data Badan Pusata Statistik (BPS) yang diolah Pusdatin Kementan, kinerja ekspor komoditas peternakan pad 2020 periode bulan Januari – Juli tercatat mencapai 174.946 ton dengan nilai USD466.551.720 atau setara Rp6,88 triliun.

Kelompok pangan segar dan olahan merupakan lomoditas ekspor peternakan yang terbesar dengan volume dari Januari hingga Juli 2020 mencapai 84.789 Ton dengan nilai USD 334.344.516 atau setara Rp4,9 triliun.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menjelaskan dari data ekspor peternakan tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama (Januari-Juli) pada 2019 (YoY), volume ekspor saat itu sebesar 143.035 Ton dengan nilai USD 374.864.463 sehingga terjadi peningkatkan yang signifikan pada volume ekspor sebesar 22,3% dan nilai ekspor naik sebesar 24,4%.

Nasrullah menambahkan, khusus untuk capaian ekspor lomoditas unggas dan produk unggas, dari data BPS yang diolah Pusdatin Kementan, ekspor Januari-Juli 2020 yaitu sebesar 341,6 Ton dengan Nilai sekitar Rp17,5 miliar.

Dari ekspor kelompok produk unggas ini adalah 87% nya adalah dalam bentuk Produk daging unggas dan olahannya yaitu sebanyak 297,9 Ton dengan Nilai sebesar Rp7,9 miliar, selain dari produk unggas lainnya yaitu seperti DOC, HE dan Telur olahan.

Negara tujuan ekspor produk unggas Indonesia saat ini yaitu antara lain Jepang, Myanmar, PNG, dan Timor-Leste, namun peluang pasar ekspor produk unggas masih terbuka cukup luas, karena saat ini beberapa negara tujuan ekspor lainnya seperti Saudi Arabia, Singapura, Brunei dan Tiongkok masih dalam tahap penyelesaian proses pemenuhan persyaratan antar pemerintah.

Nasrullah juga menyampaikan, ekspor perdana produk daging ayam olahan PT. Malindo Food Delight menunjukan potensi produk peternakan telah memenuhi standar kelayakan ekspor internasional

Kelayakan itu dengan dimilikinya Sertifikat Kompartemen bebas Avian Influenza, Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), Sertifikat produk Halal, Sertifikat sistem Manajemen Mutu sesuai ISO 9001 dan ISO 22000, dan yang paling utama telah mampu melewati audit ketat dari Chief Veterinary Officer - Ministry Of Agriculture Forestry and Fisheries Jepang (CVO-MAFF).

"Momen ekspor perdana hari ini, kami mengajak kepada semua pelaku usaha untuk tetap berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas serta melakukan promosi ke negara lain agar produk peternakan Indonesia dapat bersaing di perdagangan internasional, karena dengan ekspor bisa menjawab masalah over supply dalam negeri," ujar Nasrullah.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih