Selasa, 01/09/2020 10:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar acara peringatan haul ke-11 mendiang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (31/8/2020) malam.
Acara sederhana dengan protokol kesehatan Covid-19 itu diisi dengan santunan kepada 200 anak yatim, khataman Al-Quran. Juga tahlil, yasinan, dan manakib Gus Dur yang dipimpin Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Syaifullah Maksum.
Dalam acara yang juga disiarkan secara virtual itu, ada juga sesi cerita-cerita tentang Gus Dur yang disampaikan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI).
Gus AMI menuturkan, Gus Dur mengajak orang untuk baik namun tidak pernah merasa lebih baik dari orang lain.
Pelajaran bermakna itu, jelas Gus AMI, bisa dilihat dalam sebuah cerita. Suatu ketika, Gus AMI mengaku pernah berpidato dengan penuh semangat. Sedangkan Gus Dur menyimak dengan seksama.
"Namun begitu giliran Gus Dur pidato, semua diluruskan. Kata Gus Dur, PKB tempat orang baik-baik, juga menjadi tempat orang yang ingin menjadi baik,” ungkap Gus AMI dalam acara bertajuk “Membaca sejarah Gus Dur sama dengan membaca sejarah bangsa".
Ia menegaskan, sangat banyak pelajaran yang bisa dikaji dari Presiden ke-4 RI Gus Dur. Baik sejarah perjuangan Gus Dur, gerakan pemikiran, kajian, dan bidang-bidang lainnya.
Bahkan buah perjuangan Gus Dur yang ada saat ini masih sangat terasa, yaitu demokrasi, HAM, dan kesamaan di depan hukum.
“Hari ini kita nikmati betul. Sekalipun hukum masih harus diperjuangkan lagi. Pikiran Gus Dur yang harus menjadi doktrin, walaupun nilai-nilai ajaran Gus Dur ada mabda’ siyasi dan himne. Dan itu semua harus kita perjuangan bersama," jelas Gus AMI.
Secara tegas, Gus AMI mrnyebut muara dari pelajaran-pelajaran Gus Dur ketauhidan dan kemanusiaan.