AS Sebut Maduro Halangi orang Amerika Tinggalkan Venezuela

Jum'at, 21/08/2020 07:21 WIB

Caracas, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, Pemerintah Nicolas Maduro menghalangi warga AS meninggalkan Venezuela, dengan menolak upaya Washington untuk mengatur penerbangan evakuasi kemanusiaan.

"Kami membuat penawaran di masa lalu yang akan memungkinkan warga AS untuk pergi, tetapi semua ditolak Maduro dan kroninya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan email pada Kamis (20/8), tanpa menyebut jumlah detail warga AS yang terjebak di Venezuela.

Washington tidak mengakui pemerintah Maduro dan sebaliknya mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela, meskipun Maduro tetap mengendalikan institusi negara.

Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza menulis di Twitter pada Kamis (20/8), Caracas sudah menawarkan untuk memulangkan warga AS melalui penerbangan ke AS dengan maskapai penerbangan milik negara Conviasa.

Proposal itu tidak mungkin dilakukan di bawah sanksi administrasi Trump yang melarang penerbangan antara kedua negara dan melarang warga AS untuk berurusan dengan Conviasa.

Pekan lalu, diplomat AS, James Story dari Unit Urusan Venezuela, yang berbasis di negara tetangga Kolombia, warga Amerika disandera oleh pemerintah Maduro.

"Saya memiliki lebih dari 800 orang yang telah meminta dukungan saya untuk membantu meninggalkan negara ini," kata Story dalam wawancara dengan jurnalis Venezuela Vladimir Villegas yang disiarkan secara daring.

Ia tidak mengatakan berapa banyak dari mereka adalah warga negara AS. Tidak segera jelas berapa banyak orang Amerika di Venezuela.

Sejumlah negara, termasuk Spanyol diizinkan oleh pemerintah Maduro untuk mengatur penerbangan untuk memulangkan warganya.

AS dan sekitar 60 negara lain mengakui Guaido dan menganggap pemilihan kembali Maduro 2018 sebagai tipuan. Namun Maduro tetap berkuasa, didukung oleh militer negara OPEC serta Rusia, China, Kuba, dan Iran.

Pejabat AS mengatakan secara pribadi bahwa kelanjutan pemerintahan Maduro meskipun ada sanksi berat AS telah menjadi sumber frustrasi bagi Presiden AS Donald Trump. (Reuters)

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu