Taiwan Kepincut Aroma Bawang Putih Lokal

Sabtu, 15/08/2020 10:36 WIB

Tangsel, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mengekspor bawang putih ke Taiwan setelah sebelumnya dilakukan pelepasan ekspor perdana bawang putih di Brebes (12/8). Kali ini ekspor bawang putih dilepas dari Gudang milik salah satu eksportir di Tangerang Selatan.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat meninjau persiapan ekspor di gudang Tangerang Selatan, Jumat (14/8) mengaku bangga, lantaran momentum ekspor ini tepat menjelang perayaan Ulang Tahun (HUT) ke - 75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

"Saya sudah buktikan sendiri, bawang putih lokal kita punya keunggulan aroma yang lebih kuat dibandingkan bawang impor. Rasa bawang lokal saat digigit rasanya kuat getir dan sangat pedas. Beda dengan bawang putih honan, kating bahkan bawang tunggal impor. Masih lebih kuat aroma bawang lokal kita," ujar Prihasto.

Prihasto mengatakan, kurun 3 tahun terakhir Kementan terus berupaya menggeliatkan bawang putih nasional melalui skema APBN, wajib tanam importir dan swadaya petani. Hasilnya cukup menggembirakan dengan kenaikan angka produksi dan luas tanam mencapai 300%.

"Ekspor bawang putih menjelang Hari Kemerdekaan ke-75 RI menjadi kado yang indah di tengah kekuatiran ekonomi nasional yang diakibatkan pandemi COVID-19. Selain itu, bisa memberikan optimisme petani untuk tetap semangat menanam bawang putih," tandasnya.

Bawang putih sebanyak 12 ton asal Parakan Temanggung rencananya akan di ekspor ke Taiwan. Direktur Utama PT. Tajie Pratama Indonesia, Miming Juanita Tjugiarto mengaku senang dengan dukungan dari Kementan selama 3 tahun mengembangkan bawang putih di dalam negeri.

"Pasar bawang putih ini masih terbuka lebar. Saya baru bisa ekspor sebanyak 12 ton dari permintaan 500 ton dari Taiwan," ungkapnya.

Menurut Miming, masyarakat Taiwan sangat menyukai aroma bawang putih asal Indonesia. Mereka menyebut bawang putih Indonesia dengan `xiang suan`(bawang putih wangi). "Tidak masalah dengan harga, namun size perlu diperhatikan. Permintaan Taiwan saat ini diameter di atas 3 cm," ujarnya.

Hingga saat ini Taiwan banyak mengimpor bawang putih dari Spanyol, dengan jarak lebih jauh daripada dari Indonesia. Peluang ini bisa dimanfaatkan jika ukuran umbi dan harga bawang putih asal Indonesia bisa lebih kompetitif.

Ia menyebutkan, dari sejumlah bawang putih yang di beli dari petani, saat ini baru ke ekspor rata-rata 40-50% saja. Selebihnya, belum bisa masuk spek. "Lalu kami buang daun, akar dan bersih dari tanah sehingga susut mencapai 50% lebih," jelasnya.

Pihaknya meminta Pemerintah terus membina petani agar dapat melakukan teknis budidaya yang benar dan berorientasi ekspor. "Tidak harus berukuran sama persis dengan China, kalau diameternya bisa mencapai 4 cm sudah bagus sekali. Gak hanya ke Taiwan, kita bisa ekspor ke negara lainnya," pungkasnya.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara