Regeneron Pharmaceuticals Sukses Uji Terapi Antibodi COVID-19

Selasa, 04/08/2020 09:02 WIB

Washington, Jurnas.com - Perusahan bioteknologi asal Amerika Serikat (AS), Regeneron Pharmaceuticals Inc mengatakan, kombinasi obat antibodi COVID-19 yang dikembangkannya mampu mencegah dan mengobati penyakit pada kera rhesus dan hamster.

Kabar itu tentu menambah harapan bahwa obat racikan Regeneron juga bisa mencegah dan mengobati COVID-19 yang sudah merenggut lebih dari 690.000 jiwa di seluruh dunia.

Perusahaan yang berkantor pusat di Tarrytown, New York mengatakan, campuran dua obat antibodi monoklonal mampu atau hampir sepenuhnya menghambat pembentukan infeksi COVID-19.

Bahkan, kombinasi itu mampu meminimalisasi infeksi dalam studi kedua di mana hewan terinfeksi dengan tingkat virus yang jauh lebih tinggi. "Efek profilaksis sangat berkurang dengan dosis obat yang lebih rendah," tulis Regeneron.

Regeneron bahkan mengatakan, hasilnya cocok atau melebihi efek yang baru-baru ini ditunjukkan dalam studi pada hewan. "Hewan yang terinfeksi yang diobati dengan antibodi membersihkan virus lebih cepat daripada yang diberi plasebo," kata perusahaan itu.

Para peneliti utama mengatakan data menunjukkan terapi dapat menawarkan manfaat klinis dalam pencegahan dan pengobatan COVID-19.  Mereka juga mengatakan hewan-hewan itu tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan viral load atau memburuknya patologi setelah pengobatan, sinyal keamanan penting yang menunjukkan bahwa itu tidak akan memperburuk gejala pada manusia.

Dilansir dari Alarabiya, studi dilakukan pada total 36 kera rhesus dan 50 hamster. Hasil positif pada hewan bukan jaminan kesuksesan pada manusia.

Regeneron telah memulai uji klinis tahap akhir pada manusia untuk menilai kemampuan pengobatan antibodi untuk mencegah dan mengobati COVID-19.

Perusahaan menandatangani kontrak USD450 juta dengan pemerintah AS sebagai bagian dari program Operation Warp Speed untuk memberikan perawatan kepada Amerika Serikat jika berhasil.

Antibodi monoklonal adalah di antara obat bioteknologi yang paling banyak digunakan. Eli Lilly dan Co dan pembuat obat lain sedang menguji perawatan serupa terhadap COVID-19.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?