Senin, 03/08/2020 13:19 WIB
Berlin, Jurnas.com - Jerman dan Prancis dilaporkan memutuskan mengakhiri ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat (AS) dalam produksi senjata dan memproduksi perangkat keras militer sepenuhnya buatan Eropa, di tengah ketegangan dalam hubungan transatlantik.
Menurut sebuah laporan harian Jerman, Welt am Sonntag, keputusan untukl mengakhiri ketergantungan pada teknologi AS didorong oleh keinginan untuk dapat secara bebas mengekspor perangkat keras militer ke pihak ketiga mana pun yang menurut Jerman dan Perancis cocok.
Di bawah Peraturan Lalu Lintas Internasional (ITAR), AS mempertahankan kendali atas peralatan apa pun yang menggunakan teknologinya. Dengan aturan itu AS dapat memblokir ekspor senjata.
Keputusan untuk menghasilkan produk buatan Eropa sepenuhnya juga akan membantu menjaga data sensitif Eropa di dalam Eropa.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Welt am Sonntag mengatakan, dengan keputusan baru itu, produsen senjata di Perancis dan Jerman akan menghapus teknologi AS dalam pembangunan helikopter, membuat senapan serbu baru untuk militer Jerman, dan membangun jet tempur baru di bawah program bersama.
"Tanpa ITAR dan sistem peraturan AS lainnya, Eropa mendapat lebih banyak kebebasan dalam siapa yang memasok dengan produk militer," kata Direktur penjualan Departemen Mesin Helikopter dari pabrikan Prancis Safran, Florent Chauvancy.
"Salah satu keuntungan dari produk 100 persen buatan Eropa adalah bahwa data perusahaan ini tetap di Eropa dan tidak jatuh ke tangan negara-negara non-Eropa," tambah Chauvancy.
Laporan itu muncul ketika Washington menarik sekitar 12.000 tentara dari Jerman dalam suatu langkah yang menurut Berlin akan melemahkan aliansi militer NATO.
Presiden AS Donald Trump menggambarkan penarikan itu sebagai hukuman bagi Jerman karena gagal memenuhi target pengeluaran pertahanan NATO. Trump mengumumkan rencananya untuk penarikan bulan lalu.
Sejak kepresidenannya dimulai pada tahun 2017, Trump telah menekan Jerman untuk meningkatkan pengeluaran NATO-nya dan menuduh Berlin sebagai "tawanan" Moskow karena ketergantungannya pada sumber energi dari Rusia.