Senin, 27/07/2020 06:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Iran memohon kepada warganya untuk mengamati pedoman jarak sosial ketika pandemi covid-19 membuat para staf medis sangat kelelahan.
Dilansir Middleeast, pada Minggu (26/07) Iran melaporkan 216 kematian akibat dari virus corona baru tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari menyatakan keprihatinannya atas kesejahteraan staf medis Iran.
“Kekhawatiran terbesar kami adalah infeksi dan kelelahan staf medis. Kami dapat membantu mereka dan mencegah penyebaran penyakit dengan mematuhi pedoman dasar seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak sosial," katanya.
Kirim Surat ke DPR, OJK dan Parekraf, DNA Production Menyayangkan Perlakuan Sebuah Bank Swasta
Vaksin COVID-19 Moderna Efektif Lawan COVID-19 Varian Eris
PBB Catat 165 Orang Juta Jatuh Miskin akibat Pandemi COVID-19 dan Perang
Jumlah Minggu membawa kematian Iran dari penyakit mematikan menjadi 15.700 jiwa, meskipun kritik internasional rezim mengklaim jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh pemerintah Iran.
Menurut Kementerian Kesehatan Iran, pada bulan Juli sekitar 5.000 petugas kesehatan telah terinfeksi penyakit ini, dan sekitar 140 telah kehilangan nyawa mereka.
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim bahwa sekitar 25 juta orang Iran terinfeksi Covid-19.
Iran telah memerangi penyakit ini sejak kasus pertamanya diumumkan pada 19 Februari.
Negara ini sejauh ini merupakan yang paling terpukul oleh pandemi coronavirus di kawasan Timur Tengah.
Keyword : Tenaga Medis Pemerintah Iran Pandemi Covid-19