Kamis, 23/07/2020 10:42 WIB
Bengaluru, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah mulai memboyong vaksin buatan Pfizer Inc dan perusahaan biotek Jerman BioNTech SE senilai USD1,95 miliar atau sekitar Rp28 triliun.
Jika vaksin racikan kedua perusaan tersebut terbukti aman dan efektif, AS akan membuat kontrak untuk 100 juta dengan label harga USD39 atau sekitar Rp570 ribu.
Kedua perusahaan mencapai kesepakatan dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) dan Departemen Pertahanan AS untuk memasok vaksin yang sedang mereka kembangkan bersama ke dua departemen itu pada Rabu (22/7).
Menteri HHS, Alex Azar mengatakan kepada stasiun televisi Fox News, Paman Sam kemungkinan akan membeli 500 juta dosis vaksin lagi kalau vaksin itu aman dan efektif.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Pfizer akan memberikan dosis jika produk menerima Otorisasi Penggunaan Darurat atau lisensi dari Food and Drug Administration AS, setelah menyelesaikan demonstrasi keamanan dan kemanjuran dalam uji coba klinis Fase III yang besar.
Vaksin dipandang penting untuk mengatasi pandemi dan pemerintah di seluruh dunia telah menandatangani kesepakatan dengan pembuat obat untuk mengamankan dosis calon vaksin mereka.
Pfizer dan BioNTech adalah di antara segelintir perusahaan yang berlomba untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus baru. Kandidat vaksin mereka telah menunjukkan harapan dalam studi kecil tahap awal pada manusia.
Saham Pfizer naik hampir 5%, sementara saham BioNTech yang terdaftar di AS naik 13%.