Sabtu, 18/07/2020 07:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Anggota parlemen dan perwakilan khusus kepresidenan Turki untuk Irak, Veysel Eroglu, mengatakan bahwa pembukaan Hagia Sophia sebagai masjid tidak akan mengubah apa pun bagi wisatawan.
Menurutnya, telah terjadi kegembiraan besar di kalangan Muslim dan orang-orang Turki tentang pembukaan Hagia Sophia sebagai masjid.
Dia menekankan bahwa wisatawan akan terus dapat mengunjungi Hagia Sophia.
"Cara wisatawan mengunjungi Sultanahmet Camii, juga dikenal sebagai Masjid Biru, mereka juga dapat mengunjungi Haghia Sophia dengan cara yang sama," kata Veysel dilansir Middlleeast, Sabtu (18/07).
Libur Panjang Idul Adha, Polda Metro Antisipasi Kemacetan di Obyek Wisata
Polda Metro Tingkatkan Pengamanan Lokasi Wisata di Libur Idul Adha
Turki Kutuk Serangan Keji di Afghanistan Utara
Hagia Sophia, monumen ikonik, pertama kali dibangun sebagai gereja pada periode Bizantium. Itu menjadi masjid setelah Ottoman Sultan Mehmed II menaklukkan Istanbul pada tahun 1453.
Pada 1934, pemerintah Turki mengubah Masjid Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum.
Pekan lalu, pengadilan tinggi Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934, yang mengubah Hagia Sophia dari masjid menjadi museum.