Trump akan Keluarkan Perintah Eksekutif soal Imigrasi Ilegal

Sabtu, 11/07/2020 15:11 WIB

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan akan segera mengeluarkan perintah eksekutif tentang imigrasi yang mencakup jalur kewarganegaraan bagi orang-orang yang dibawa ke AS secara ilegal.

"Saya akan melakukan perintah eksekutif besar. Saya memiliki kekuatan untuk melakukannya sebagai presiden dan saya akan menjadikan DACA bagian darinya," kata Trump dalam wawancara dengan Telemundo Noticias pada Jumat (10/7).

DACA adalah singkatan dari Deferred Action for Childhood Arrival.

DACA dimulai pada 2012 di bawah presiden saat itu Barack Obama dan memungkinkan sekitar 700.000 orang yang dibawa tanpa dokumen ke AS ketika anak-anak tinggal, bekerja dan belajar tanpa bahaya dideportasi. Kebanyakan dari mereka adalah Amerika Latin.

Pada 2017, Trump mencoba untuk membatalkan program itu tetapi Mahkamah Agung memutuskan minggu lalu bahwa pemerintah telah bertindak dengan pembenaran hukum yang lemah dan membiarkan DACA berdiri untuk saat ini.

Putusan itu menyarankan ada metode administrasi hukum yang bisa digunakan Trump untuk membatalkan DACA, meletakkan kembali tanggung jawab pada administrasi jika ingin mengejar masalah tersebut.

Dilansir dari Alarabiya, Trump mengatakan setelah putusan pengadilan akan mengeluarkan perintah menangani masalah migrasi yang mencakup DACA. "Kita akan memiliki jalan menuju kewarganegaraan," katanya.

Trump menghadapi perjuangan berat untuk pemilihan kembali pada November dan telah membuat pemotongan imigrasi, baik legal maupun ilegal atas landasan platform yang ditujukan untuk pangkalan kulit putihnya, kelas pekerja.

Beberapa jam setelah Trump berbicara, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang sepertinya menyangkal pernyataannya tentang menciptakan jalan menuju kewarganegaraan bagi penerima manfaat DACA.

"Seperti yang diumumkan Presiden hari ini, dia sedang mengerjakan perintah eksekutif untuk membangun sistem imigrasi berbasis jasa untuk lebih melindungi pekerja AS," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere.

"Selain itu, Presiden telah lama mengatakan dia bersedia bekerja dengan Kongres pada solusi legislatif yang dinegosiasikan untuk DACA, yang dapat mencakup kewarganegaraan, bersama dengan keamanan perbatasan yang kuat dan reformasi berbasis prestasi permanen," tambahnya.

"Sayangnya, Demokrat terus menolak tawaran ini karena mereka menentang apa pun selain perbatasan yang benar-benar terbuka," tambah Deere.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap