Di Tanjung Priok, Barantan Pastikan Keamanan dan Kelancaran Hewan Kurban

Selasa, 07/07/2020 16:25 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Hari raya Iduladha sudah semakin mendekat dan berbagai persiapan telah dilakukan, salah satunya adalah pengiriman hewan kurban dari wilayah sentra seperti Bima, Nusa Tenggara Barat ke Jakarta.

Dengan menumpang kapal khusus ternak, KM Camara Nusantara V, hewan kurban asal Bima bersandar di Pelabuhan Nusantara - Tanjung Priok, Senin (7/7).

"Alat angkut yang digunakan sudah sangat baik, karena didesain khusus berdasarkan dan berprinsip pada kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan (animal welfare), " kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati, Badan Karantina Pertanian (Barantan) saat melakukan monitoring pengawasan lalu lintas dan keamanan hewan ternak jelang lebaran iduladha.

Menurut Agus, pengiriman hewan ternak seperti sapi tidak sama dengan mendistribusikan barang konsumsi lainnya. Ada risiko alam yang tidak dapat diprediksi, seperti misalnya sapi menjadi stres atau mati.

"Dengan fasilitas KM Camara Nusantara V yang di operasikan PT ASDP Ferry Indonesia ini maka penyusutan bobot hingga kematian pada ternak yang terjadi dapat diminimalisir," katanya.

Kapus KHH yang juga didampingi oleh Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Purwo Widiarto dan para petugas karantina pertanian yang terdiri dari medik veteriner dan paramedik veteriner langsung melakukan pemeriksaan fisik terhadap ratusan ekor sapi tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan fisik, kami nyatakan sehat, dari area asalnya sudah dibekali sertifikat kesehatan dan hasil uji laboratorium yang menyatakan negatif penyakit Brucellosis, Anthrax dan parasit darah Tripanasoma," ujar Hanif Farchani sebagai dokter hewan pemeriksa.

Ia menambahkan jelang Iduladha lalulintas pemasukan sapi lokal yang sandar di Pelabuhan Nusantara-Tanjung Priok menunjukan tren peningkatan, tercatat dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST selama bulan Mei dan Juni 2020 tercatat pemasukan sapi lokal terutama dari Bima dan Kupang sebanyak 4.731 ekor dalam 51 kali pengiriman.

Secara jumlah dibandingkan dengan periode sama tahun 2019, jumlah ini masih separuhnya yakni 7.143 ekor dengan total 108 kali. Namun dengan waktu hari raya yang masih di akhir bulan Juli, diperkirakan jumlah kedatangan sapi akan meningkat minimal jumlah sama dengan tahun sebelumnya.

Selain sebagai kebutuhan pelaksanaan hari raya, sapi potong masuk dalam kelompok 11 bahan pangan pokok yang diawasi secara ketat oleh Kementerian Pertanian.

Kepala Badan Karantian, Ali Jamil menyebutkan bahwa hal ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan kecukupan, kesehatan, keamanan dan kelancaran distribusinya.

Jamil juga berharap kedepan dengan fasilitas kapal ternak yang sudah sangat memadai diharapkan dapat digunakan untuk ekspor domba/kambing ke negara tetangga terdekat tentunya dengan fasilitas yang sudah disesuaikan, harap Jamil.

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu