Paus Kutuk Keberadaan "Kamp Neraka" di Libya

Rabu, 08/07/2020 19:44 WIB

Kota Vatikan, Jurnas.com - Paus Fransiskus mengutuk keberadaan kamp tahanan migran "neraka" di Libya, pada ulang tahun ketujuh perjalanannya ke Lampedusa, di mana banyak dari mereka yang melarikan diri dari negara itu ke Eropa melalui darat.

"Perang memang mengerikan, kita tahu itu, tetapi Anda tidak dapat membayangkan neraka bahwa orang-orang tinggal di sana, di kamp penahanan itu. Dan orang-orang itu datang hanya dengan harapan menyeberangi laut," ujar Paus dalam kegiatan misa di Vatikan pada Rabu (8/7).

Pada Juli 2013, Paus Francis yang baru terpilih memilih pulau kecil Mediterania untuk perjalanan pertamanya di luar Roma, di mana ia mengecam "globalisasi ketidakpedulian" terhadap para migran.

"Saya ingat hari itu, tujuh tahun yang lalu, di paling selatan Eropa, di pulau itu. Sejumlah orang menceritakan kisah mereka dan semua yang telah mereka lalui untuk sampai ke sana," tutur Paus dikutip dari AFP.

"Ada penerjemah yang hadir. Satu orang bercerita tentang hal-hal buruk dalam bahasanya, dan penerjemah sepertinya menerjemahkan dengan baik, tetapi orang ini berbicara begitu lama dan terjemahannya singkat," lanjut dia.

Francis kemudian mengetahui bahwa penerjemah telah memberikannya versi `suling`. "Inilah yang terjadi hari ini dengan Libya, mereka memberi kami `versi suling`," ungkap Paus.

Paus secara teratur mengungkapkan solidaritas dengan para migran yang melintasi Laut Tengah, dan menyatakan berduka bagi mereka yang kehilangan nyawa dalam usahanya.

Dia telah berulang kali mengecam penolakan negara-negara kaya untuk menyambut para pengungsi.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2