Ajaib, Pria Ini Sembuh dari HIV tanpa Operasi

Selasa, 07/07/2020 22:17 WIB

Sao Paulo, Jurnas.com - Seorang pria Brasil yang sebelumnya dinyatakan positif HIV, berhasil sembuh dari penyakit tersebut tanpa menjalani operasi transplantasi sumsum tulang.

HIV merupakan penyakit yang telah menjangkiti puluhan juta orang secara global. Meski tidak mematikan, namun pasien harus minum obat seumur hidup.

Dalam beberapa tahun terakhir, dua pria yang dikenal sebagai pasien "Berlin" dan "London", telah sembuh dari penyakit ini setelah menjalani transplantasi sumsum tulang sel batang berisiko tinggi untuk mengobati kanker.

Dan sekarang tim peneliti internasional meyakini ada pasien ketiga yang tidak lagi menunjukkan tanda infeksi, setelah menjalani rejimen obat yang berbeda.

Pasien berusia 34 tahun yang tidak disebutkan namanya itu sempat didiagnosis HIV pada 2012 silam.

Sebagai bagian dari penelitian, ia diberi beberapa obat antivirus termasuk maraviroc dan dolutegravir, untuk melihat apakah obat-obat tersebut dapat membantunya membersihkan virus dari tubuhnya.

Dikutip dari AFP, kini pasien itu sudah lebih dari 57 minggu tanpa pengobatan HIV, dan antibodi HIV-nya terus menunjukkan hasil negatif.

Ricardo Diaz, ahli penyakit menular di Universitas Sao Paulo, mengatakan pasien itu kini dapat dianggap bebas dari penyakit tersebut.

"Yang penting bagi saya adalah bahwa kami memiliki pasien yang sedang dalam perawatan dan dia sekarang mengendalikan virus tanpa pengobatan," ujar Diaz.

"Kami tidak dapat mendeteksi virus dan dia kehilangan respons spesifik terhadap virus, jika Anda tidak memiliki antibodi maka Anda tidak memiliki antigen," terang dia.

Temuan Diaz dirilis sebagai bagian dari Konferensi AIDS Internasional virtual pertama yang diselenggarakan secara online tahun ini, di tengah pandemi Covid-19.

Diaz mengatakan metode perawatan yang dilakukan timnya, merupakan cara yang lebih etis untuk penderita HIV yang parah, dari pada harus melakukan transplantasi sumsum tulang.

"Mereka datang dengan tingkat kematian yang tinggi, ada serangkaian pasien yang meninggal karena prosedur itu atau tidak berhasil," ujar Diaz.

Ketua International AIDS Society Initiative Menuju Penyembuhan HIV sekaligus direktur Institut Infeksi dan Imunitas Doherty di Melbourne, Sharon Lewin, mengatakan temuan Diaz sangat menarik. Namun dia berhati-hati, karena keterbatasan penelitian.

Dia mencatat bahwa tes antibodi pasien Brasil semakin lemah dari waktu ke waktu, yang menunjukkan berkurangnya respons kekebalan.

"Ini sangat tidak biasa untuk melihat seseorang mendapatkan antivirus," kata Sharon.

"Pasien Berlin dan London mungkin satu-satunya pengecualian. Data yang sangat provokatif ini membutuhkan analisis yang lebih mendalam," tandas dia.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung