Kim Jong Un Klaim Korut Berhasil Cegah Covid-19

Jum'at, 03/07/2020 06:29 WIB

Pyongyang, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara (korut) Kim Jong-Un mengklaim negaranya sukses besar dalam menghalau penyebaran Covid-19. Demikian laporan media pemerintah Korut pada Jumat (3/7) pagi.

Pernyataan tersebut disampaikan Kim saat berbicara dalam pertemuan dengan Partai Buruh pada Kamis (2/7) guna membahas dampak virus, enam bulan setelah Pyongyang menutup perbatasan dan mengisolasi ribuan orang.

Media Korut KCNA melaporkan bahwa setelah mengkaji berbagai cara, Kim mengatakan "kami telah benar-benar mencegah penyebaran virus ganas" dan "mempertahankan situasi anti-epidemi yang stabil meskipun krisis kesehatan dunia".

"Kim memuji keberhasilan yang gemilang yang diraih oleh kepemimpinan Komite Pusat Partai yang berpandangan jauh ke depan dan semangat sukarela yang ditunjukkan oleh semua orang yang bergerak sesuai perintah Komite Sentral Partai," lanjut KCNA.

Namun dia juga menekankan perlunya "mempertahankan kewaspadaan maksimum" terutama mengingat wabah baru di "negara-negara tetangga".

"Dia berulang kali memperingatkan bahwa bantuan tergesa-gesa dari tindakan anti-epidemi akan menghasilkan krisis yang tak terbayangkan dan tidak dapat diperbaiki," kata KCNA.

Pyongyang belum mengkonfirmasi satu kasus penyakit mematikan yang melanda dunia setelah pertama kali muncul di negara tetangga China, tetapi telah memberlakukan aturan ketat, termasuk menutup perbatasan dan sekolahnya, dan menempatkan ribuan warganya ke dalam isolasi.

Para analis mengatakan Korut tidak mungkin menghindari infeksi dari virus itu, dan sistem kesehatannya yang bobrok bisa berjuang untuk mengatasi wabah besar.

Bulan lalu seorang pakar hak-hak PBB memperingatkan kerawanan pangan semakin dalam dan beberapa orang "kelaparan" sebagai hasil dari upaya Korea Utara untuk menangkal wabah, terutama menutup perbatasan.

Sebelum krisis coronavirus, lebih dari 40 persen orang di Korea Utara sudah dianggap rawan pangan, dengan banyak yang menderita kekurangan gizi.

Menyentuh hampir setiap negara di muka bumi, Covid-19 telah menginfeksi setidaknya 10,7 juta orang dan merenggut sekitar 516.000 nyawa, berakibat pada kekacauan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara