Syahrul Yasin Limpo Ajak Anak Muda Manfaatkan Fasilitas Pertanian

Rabu, 17/06/2020 21:09 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini sektor pertanian sedang memasuki era baru yang memiliki pendekatan berbasis daring dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Dalam acara webminar Milenial Agriculture Forum (MAF) III yang berlangsung melalui video teleconference, Rabu (17/6), Syahrul menyampaikan bahwa langkah intervensi pertanian baru harus dilakukan agar Indonesia benar-benar maju, mandiri dan berdaulat.

"Di era sekarang, startup dan robot construction sudah menjadi bagian dari pertanian. Dengan begitu digitan sistem menjadi pendekatan baru di sektor pertanian masa depan," ujar Syahrul dari ruang pusat data Agriculture War Room (AWR).

Syahrul menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) dengan segala cara mempersiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki bunga rendah, yakni hanya 6% untuk bisa dimafaatkan dengan baik oleh para petani milenial.

Syahrul menilai, anak muda mampu menjadi para petani sukses dengan memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang ada. Dengan begitu, petani akan terus termotivasi untuk melakukan sebuah ide baru dan inovasi kreatif.

"Kemampuan riset dan teknologi yang kita miliki, pasti modern pertanian bisa dilakukan dengan baik," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya regenerasi petani untuk keberlanjutan pertanuan yang lebih baik.

Menurut Dedi, jumlah petani di Indonesia saat ini mencapai 33 juta. Namun hanya 27% saja petani muda yang terjun ke lapangan. "Ini menjadi perhatian kita karena bisa saja 10 tahun mendatang kita bisa terjadi krisis petani," katanya.

Kementan sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani milenial selama 5 tahun ke depan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah. Terkait hal ini, Kementan sudah melakukan kerjasama dengan Kementerian lain dan perguruan tinggi.

"Oleh sebab itu, fokus utama kita adalah pada petani milenial yang sangat dekat sekali dengan informasi teknologi. Ini menjadi modal kita untuk membangun pertanian milenial di masa mendatang," terangnya.

Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengungkapkan,  sektor pendidikan berkelanjutan tetap akan mempunyai peran untuk bisa mempercepat proses transformasi entrepreneurship yang menghasilkan produk-produk petani milenial.

Ia berharap, para anak muda bisa hadir di Desa-desa sebagai pelaku usaha baru. Tentunya hal ini juga mendorong regenerasi petani ke arah yang lebih baik lagi.

"Kita harus segera mempersiapkan regenerasi dengan sangat baik, karena kalau tidak kita akan kurang siap berkompetisi dimasa depa," pungkasnya.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan