Kamis, 11/06/2020 05:59 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pelatih kepala Juventus, Maurizio Sarri menilai, Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala sulit hidup berdampingan di tim yang sama.
"Dybala adalah pemain yang fenomenal. Intinya adalah membuat dia dan Cristiano hidup berdampingan di lapangan, karena tidak mudah membuat mereka bermain bersama," kata Sarri dilansir Soccerway, Kamis (11/06)
Menyusul penandatanganan pemenang Ballon d`Or lima kali senilai € 112 juta Ronaldo, Dybala mengalami penurunan signifikan dalam penampilannya untuk Bianconeri pada 2018-19.
Dia beralih dari mencetak 26 gol di semua kompetisi di 2017-18 menjadi hanya 10 di musim berikutnya dan banyak dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester United di akhir musim.
Lolos ke Final, Ronaldo Bidik Gelar Piala Raja
Ronaldo Diskorsing Dua Laga gegara Sikut Pemain Al-Hilal
Senjakala Sepatu Emas La Liga di Kaki Ronaldo-Messi
Pemain internasional Argentina belum menemukan kembali bentuk terbaiknya di bawah Sarri, sementara Ronaldo telah mencetak 21 gol Serie A untuk musim kedua berturut-turut.
Sarri mengakui sulit untuk membuat Juve berfungsi secara efisien ketika keduanya berada di barisan, meskipun ia menikmati tantangan.
"Tetapi ketika dua pemain dengan kualitas seperti ini tersedia, anggota skuad lainnya harus beradaptasi, baik saat menyerang maupun bertahan," ujar Sarri.
"Ada risiko bahwa area penalti oposisi bisa tampak sedikit kosong, tetapi semua ini adalah masalah yang sangat menyenangkan."
Sementara itu, Miralem Pjanic juga berjuang untuk mendapatkan performa, meski Barcelona dilaporkan tertarik dengan tanda tangannya.
Sarri merasa Pjanic menderita karena kurang percaya diri tetapi mendukung gelandang Bosnia-Herzegovina itu untuk menemukan kakinya lagi.
"Saya berbicara banyak kepada Miralem, dia adalah pemain yang luar biasa dan tidak mampu memiliki empat atau lima pertandingan di bawah standarnya, itulah yang terjadi akhir-akhir ini," kata Sarri.
"Dia setuju dengan saya, dan pada awalnya berjuang untuk menemukan kekuatan untuk bereaksi, tetapi dia harus meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia adalah pemain hebat.
"Dia bisa salah dalam satu pertandingan tetapi harus mengangkat kepalanya dan bereaksi. Ini adalah perjalanan mental yang positif baginya dan dia bisa bangkit kembali."
Dengan sepak bola Italia segera kembali setelah pandemi covid-29, Juve akan memainkan pertandingan pertama mereka dalam lebih dari tiga bulan dalam pertandingan leg kedua semifinal Coppa Italia melawan Milan pada Jumat.
Tim asuhan Sarri unggul satu poin dari Lazio di puncak Serie A dengan 12 pertandingan tersisa dan memiliki defisit 1-0 untuk dibatalkan dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions melawan Lyon.