Petani Bone Percepat Olah Lahan untuk Percepatan Tanam

Selasa, 09/06/2020 05:02 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Para petani di Bone, Sulawesi Selatan melakukan percepatan pengolahan lahan untuk mempercepat tanam padi. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Percepatan tanam dilakukan setelah panen raya di bulan April dan Mei.

Di Bone, kegiatan percepatan tanam telah dilaksanakan di lahan milik Kelompok Tani (Poktan) Mappideceng, Desa Awang Cenrana, Kecamatan Cenrana.

Pada kegiatan ini petani mulai melakukan pengolahan tanah untuk pertanaman padi di lahan seluas dua hektare, menggunakan alsintan traktor roda empat dan roda dua sehingga pengerjaan pengolahan lahan lebih cepat, tidak membutuhkan banyak tenaga.

"Biasanya kami perlu beberapa hari untuk mengolah tanah, namun dengan adanya Alsintan, pengolahan lahan hanya satu hari. Diawali dengan penggunaan traktor roda empat untuk pembalikan tanah, sebanyak dua kali olah," jelas Ketua Poktan Mappideceng Kamaluddin.

"Lalu dilanjutkan dengan perataan menggunakan traktor roda dua. Ini sangat membantu kami dalam bekerja dilahan," tambahnya. 

Pada kegiatan pengolahan lahan ini, para petani didampingi oleh penyuluh pertanian yang bertugas di Desa Awang Cenrana, Andi Sepalawan.

"Alhamdulillah, petani bisa segera melakukan percepatan tanam setelah panen. Ini didukung oleh tersedianya pengairan yang berasal dari air Sungai Walanae, yang dialirkan melalui saluran-saluran air," jelas Asep, sapaan akrab Andi Sepalawan.

"Walaupun di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, kami penyuluh senantiasa turun ke lapangan memberikan penyuluhan mendampingi petani dalam melakukan kegiatan budidaya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan," tambahnya.

Seperti dikethaui, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa ketahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi pandemi COVID-19.

Karenanya, dibutuhkan percepatan tanam agar kebutuhan pangan terus terpenuhi, termasuk pasca COVID-19 nanti. Dibutuhkan penyuluh yang berkualitas agar proses ini tetap berjalan.

"Dalam masa seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti, Pertanian tidak boleh bermasalah. Petani dan penyuluh harus terus turun ke lapangan, namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Kenapa pertanian tidak boleh berhenti, karena sektor pertanian berkewajiban menyediakan bahan pangan," tutur Dedi.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2