Pertemuan Rahasia Israel - Arab Saudi Bahas Al-Aqsa

Selasa, 02/06/2020 06:40 WIB

Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Israel dan Arab Saudi dilaporkan terlibat dalam pertemuan rahasia sejak Desember lalu, mengenai salah satunya perwakilan Saudi dalam Dewan Wakaf Islam di Kompleks Al-Aqsa di Yerusalem.

Dewan Wakaf Islam adalah badan yang ditunjuk Yordania, yang mengawasi situs-situs Muslim di Yerusalem dan mengklaim otoritas eksklusif atas Senyawa Al-Aqsa dan mengatakan itu tidak tunduk pada yurisdiksi Israel.

Pembicaraan itu dilaporkan terjadi dalam konteks rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk perdamian Israel dan Palestina, yang dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai Kesepakatan Abad Ini.

"Ini adalah diskusi sensitif dan rahasia yang dilakukan dengan ambiguitas dan intensitas rendah dengan tim kecil diplomat dan pejabat keamanan senior dari Israel, AS dan Arab Saudi sebagai bagian dari negosiasi memajukan Kesepakatan Abad Ini," kata diplomat senior Arab Saudi kepada harian Israel Hayom.

Israel Hayom lebih lanjut melaporkan, orang-orang Yordania menjangkau Israel dan AS dan mengatakan mereka telah melunakkan posisi mereka mengenai perwakilan Arab Saudi untuk melawan meningkatnya pengaruh Turki.

Namun dengan syarat bahwa Jordan akan mempertahankan status eksklusif sebagai penjaga situs suci, dan bahwa Arab Saudi mendanai organisasi Islam di Yerusalem Timur sambil mengusir lembaga yang didanai oleh Turki.

"Jika orang-orang Yordania mengizinkan orang-orang Turki untuk beroperasi tanpa gangguan di Al-Aqsa, dalam beberapa tahun mereka akan tetap hanya di atas kertas sebagai memiliki status khusus dalam mengelola tempat-tempat suci Islam. Mereka membutuhkan uang dan pengaruh dari Arab Saudi untuk mengekang Presiden Turki (Erdogan)," kata seorang diplomat senior Arab Saudi itu.

"Israel dan AS juga memiliki minat di sini dalam keinginan mereka untuk mendukung Arab Saudi dalam memajukan kesepakatan rencana abad ini dan selama proses aneksasi. Arab Saudi juga membawa serta dukungan dari Uni Emirat Arab dan Bahrain," katanya.

Laporan itu mengatakan bahwa Arab Saudi akan diberi status pengamat agar tidak membahayakan status unik Yordania sebagai penjaga situs suci itu.

Hubungan Palestina-Saudi secara terbuka berada di ujung tanduk selama hampir dua tahun, terutama karena hubungan dekat kerajaan dengan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump dan dukungan nyata Riyadh untuk Ksepakatan Abad Ini dan normalisasi hubungan dengan Israel. (Memo)

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih