Selasa, 02/06/2020 03:03 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali ikut menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar secara virtual bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma`ruf Amin.
Tayangan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila hari ini disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengikuti rapat dari Istana Bogor, Jawa Barat, sementara Ma`ruf dari kediamannya di Jakarta Pusat.
Kemudian, hadir pula Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Prof. Yudian: BPIP Bersama Stakeholder Berkewajiban Lakukan Pembinaan Ideologi Pancasila
Keluarga Alumni Universitas Pancasila Bagikan Sembako Paket Lebaran
Jadi Kurir Uang Korupsi BTS 4G, Windy Purnama Divonis 3 Tahun Penjara
Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila dari ruangan pimpinan MPR.
Sementara Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan teks UUD 1945 dari ruang pimpinan DPR.
Sedangkan Menko PMK Muhadjir membacakan doa. Durasi upacara tak lebih dari 30 menit.
Dalam pidatonya, Presiden mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda saat ini menguji daya juang, pengorbanan, dan kedisiplinan bangsa Indonesia.
Wabah ini juga menguji ketenangan dalam mengambil kebijakan yang cepat dan tepat.
Kendati demikian, menurutnya, Pancasila ibarat bintang yang menjadi pemersatu bangsa dalam melewati ujian itu.
"Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap jadi bintang penjuru untuk menggerakan kita semua," kata Presiden.
"Juga menggerakan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi," imbuhnya.
Pancasila pun memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan bangsa untuk meringankan beban masyarakat.
Selain itu, kata Presiden, Pancasila menumbuhkan daya juang rakyat Indonesia untuk mengatasi kesulitan dan tantangan yang sedang dihadapi.
Presiden menyebutkan, nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam kehidupan.
"Pancasila harus terus jadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita. Nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. Nilai yang hidup terus bergelora dalam semangat bangsa indonesia," kata Jokowi.
Presiden juga meminta agar seluruh elemen bangsa memperkuat persatuan. Selain itu dia mengajak penyelenggara negara untuk melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan.