Selasa, 26/05/2020 05:35 WIB
Riyadh, Jurnas.com - Kerajaan Arab Saudi akan mulai melonggarkan karantina sosial virus corona baru (COVID-19) mulai Kamis (28/5).
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah mengatakan, pelonggaran akan dilakukan secara bertahap dan sangat tergantung laporan penyebaran kasus virus mematikan tersebut.
Fase pertama akan dimulai dengan peningkatan kapasitas untuk melayani pasien kritis dan fase kedua akan mencakup tes COVID-19 yang intensif dan deteksi dini.
Berbicara dalam konferensi pers pada Senin (25/5), Rabiah mengatakan, warga Kerajaan sudah menunjukkan jumlah tanggung jawab yang tinggi dalam mempraktikkan jarak sosial.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
"Setelah lima bulan sejak pandemi ini dimulai, di mana sistem kesehatan global menghadapi kesulitan besar dalam menanganinya, kini masyarakat lebih sadar akan virus ini dangan menerapkan jarak sosial. Ini pengalaman baru bagi semua dari kita," kata Rabiah dalam sambutannya.
Rabiah mengatakan, memaksakan tindakan pencegahan selama fase awal pandemi menempatkan Kerajaan dalam kontrol lebih besar terhadap penyebaran virus.
"Kami bangga dengan para ahli Saudi di bidang ini yang diakui secara internasional, dan kami mengandalkan pengalaman mereka dalam menangani virus itu," tambahnya.
Rabiah mengatakan bahwa orang harus terus mengambil tindakan pencegahan saat meninggalkan rumah mereka dengan menggunakan sungkup muka dan sarung tangan.
Ia juga mencatat sembilan kematian baru dan 2.235 kasus baru COVID-19 di Kerajaan pada Senin. Sehingga jumlah totoal yang sudah tewas menjadi 399. Sementara itu, jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 74.795.
Rabiah juga mengatakan jumlah pasien COVID-19 sudah sembuh meningkat menjadi 2.148. Sehingga jumlah total pasien yang sudah pulih sebanyak 45.668 oranga. (Arab News)