3 Prediksi Ilmuwan tentang Covid-19 Masa Depan

Senin, 18/05/2020 13:27 WIB

New York, Jurnas.com - Ilmuwan terus melakukan penelitian mengenai pandemi virus corona baru (Covid-19) yang sudah menginfeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.

Para peneliti di Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular (CIDRAP) Amerika Serikat (AS) memprediksi bahwa terdapat tiga skenario, mengenai Covid-19 di masa depan

Dikutip dari Al-Arabiya pada Senin (18/5), berikut ini tiga prediksi tersebut:

Skenario 1: Gelombang pertama infeksi Covid-19 pada musim semi 2020 diikuti oleh serangkaian gelombang kecil yang terjadi secara konsisten selama 1-2 tahun, yang secara bertahap akan berkurang pada 2021.

Para peneliti mengatakan, pemerintah harus mengembalikan atau mengurangi langkah-langkah pengendalian seperti penguncian dan jam malam. Ini tergantung pada tingginya kasus di masing-masing negara.

Skenario 2: Gelombang pertama infeksi Covid-19 pada musim semi 2020 diikuti oleh gelombang yang lebih besar pada musim gugur atau musim dingin 2020. Kemudian satu atau lebih gelombang yang lebih kecil terjadi pada 2021.

Pemerintah harus kembali menerapkan protokol ketat pada musim gugur untuk mencoba menurunkan penyebaran virus, dan melindungi sektor kesehatan supaya tidak kewalahan.

Skenario 3: Gelombang pertama infeksi coronavirus pada musim semi 2020 diikuti oleh pembakaran lambat transmisi Covid-19 yang berkelanjutan, tanpa pola gelombang yang jelas.

Skenario ini tidak akan mengharuskan pemerintah untuk mengembalikan langkah-langkah penahanan, meskipun kasus baru infeksi dan kematian akan terus terjadi.

"Skenario apa pun yang diikuti pandemi ini, kita harus bersiap untuk setidaknya 18 hingga 24 bulan aktivitas Covid-19 yang signifikan, dengan hotspot bermunculan secara berkala di berbagai wilayah geografis," tandas peneliti.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung