Hapus Israel dari Peta, Jerman Minta Maaf

Jum'at, 08/05/2020 06:50 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Jerman terpaksa meminta maaf setelah menghapus Israel dari peta yang diterbitkan sebagai bagian dari laporan militer.

Kepala Dinas Anti Militer, yang dikenal dengan akronim Jerman MAD, meminta maaf dan mengklaim bahwa rancangan awal laporan tahunan 2019 menampilkan Israel dan wilayah Palestina yang diduduki dengan warna yang sama dengan negara tetangga Yordania.

Juru bicara MAD Peter Weier menjelaskan: "Dalam versi pertama dari laporan MAD kesalahan dibuat pada peta wilayah operasional Bundeswehr dengan partisipasi MAD. Ketika secara grafis menyunting area operasi Jordan, Israel juga secara tidak sengaja diwarnai dan kemudian ditutup," ujar Juru bicara MAD Peter Weier dilansir Middleeast, Jumat (08/05).

Penghilangan Israel dari peta yang mencakup Timur Tengah mendapat perhatian publik kemarin setelah pengguna Twitter bernama Klemens Köhler menulis: "Dalam laporan publik pertama MAD, Israel tidak ada di peta."

Kementerian Pertahanan Jerman menjawab klaim bahwa kesalahan itu adalah produk dari masalah perangkat lunak. "Halo Tuan Köhler, itu memang sebuah kesalahan. Kami akan menyelidiki dan berterima kasih atas tipsnya."

"Hari ini, penyelidikan menyimpulkan bahwa kesalahan itu disebabkan oleh kurangnya ketekunan dan kontrol kualitas yang tidak memadai dan bukan tindakan yang disengaja atau niat politik, kata MAD.

"Saya secara intensif bertukar pandangan tentang kesalahan ini dalam percakapan pribadi dengan karyawan yang bertanggung jawab," Dr Christof Gramm, presiden Layanan Kontra-intelijen Militer, menulis dalam email ke Jerusalem Post.

“Saya sangat menyesalkan kejadian ini dan secara tegas meminta maaf. Itu seharusnya tidak terjadi pada dinas kontra intelijen militer yang memerangi antisemitisme dan ekstremisme. Kami akan meningkatkan manajemen kualitas kami untuk publikasi."

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung