Kamis, 30/04/2020 10:34 WIB
Washington, Jurnas.com - Calon Presiden Partai Demokrat, Joe Biden berjanji untuk tidak memindahkan kedutaan besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) dari Yerusalem.
Padahal sebelumnya ia getol menolak keputusan Presiden AS Donald Trump pada 2017 silam, untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menurut Biden kala itu, kedutaan tidak seharusnya dipindahkan tanpa keputusan, dan bagian dari perjanjian damai Timur Tengah yang lebih luas antara Israel dan Palestina.
"Tapi sekarang setelah selesai, saya tidak akan memindahkan kedutaan kembali ke Tel Aviv," Biden mengatakan dalam acara penggalangan dana virtual dikutip dari Al-Arabiya pada Kamis (30/4).
Sebut Demonstrasi Ciri Demokrasi, Menlu AS Kecam Sikap Diam Mahasiswa terhadap Hamas
Netanyahu Sebut Apapun Keputusan ICC Tidak akan Pengaruhi Tindakan Israel di Gaza
Tiongkok Bakal Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina Hamas dan Fatah
Keberadaan Kedubes AS di Yerusalem memicu kritik dari berbagai negara. Pasalnya Yerusalem merupakan salah satu masalah yang paling diperdebatkan dalam konflik Israel-Palestina.
Israel merebut kendali atas Yerusalem timur pada 1967 silam, dan kemudian melakukan aneksasi (pencaplokan) yang hingga detik ini tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Israel menganggap kota itu sebagai ibu kota yang tidak terbagi, tetapi Palestina memandang bahwa Yerusalem timur telah direbut secara ilegal, dan melihatnya sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Trump menghancurkan status quo ketika ia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan mengumumkan keputusannya untuk memindahkan kedutaan AS ke kota suci itu pada Desember 2017.
Trump berulang kali membual bahwa dia adalah presiden AS paling pro-Israel dalam sejarah, dan telah memangkas bantuan kepada Palestina sambil memberikan konsesi besar kepada Israel.
Biden mengatakan dia akan membuka kembali konsulat di Yerusalem "untuk melibatkan Palestina dan pemerintahan saya akan mendesak kedua belah pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga prospek solusi dua negara tetap hidup."
Keyword : Joe Biden Amerika Serikat Yerusalem Israel