Sanksi Ilegal AS di Iran Melanggar Prinsip Dasar HAM

Selasa, 28/04/2020 08:04 WIB

Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, sanksi ilegal Amerika Serikat (AS) terhadap Iran bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. Itu disampaikan lewat sambungan telepon dengan Presiden RI, Joko Widodo, Senin (26/4).

"Contoh oposisi ilegal (seperti itu) bisa terbukti berbahaya dalam situasi ketika semua negara di dunia terlibat dalam memerangi virus corona," kata Rouhani.

AS mengembalikan sanksi pada Mei 2018 setelah secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara lain yang telah disahkan oleh Dewan Keamanan PBB.

Iran menggugat AS di Pengadilan Internasional setelah itu. Pengadilan memutuskan bahwa Washington harus mencabut sanksi atas pasokan kemanusiaan.

Paman Sam mengklaim sudah membebaskan bahan makanan dan obat-obatan dari larangan tersebut. Namun, Negeri Para Mullah menepis klaim tersebut.

Washington juga menolak mencabut sanksi-sanksi di tengah pandemi COVID-19  yang telah mempersulit pertempuran Iran melawan wabah itu. Virus yang dapat menyebabkan infeksi pernafasan itu sudah menewaskan 5.806 jiwa orang di Iran.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpour mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/4), korban tewas dari wabah virus corona baru di Iran naik 96 dalam dua puluh empat jam terakhir, 

Jumlah total kasus terdiagnosis virus corona baru di Iran sudah mencapai 91.472. Sementara, sebanyak 70.933 pasien yang sudah pulih dan  dikeluarkan dari rumah sakit sejauh ini.

Rouhani dan Widodo menekankan perlunya pengembangan lebih lanjut hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Iran di semua bidang untuk kepentingan terbaik kedua negara.

Negara-negara perlu memperluas kerjasama mereka mengenai pertempuran yang sedang berlangsung melawan wabah, bertukar pengalaman, berbagi pencapaian ilmiah dan teknologi yang relevan, dan memenuhi kebutuhan satu sama lain yang mungkin, tambah mereka.

Rouhani mengatakan Iran sudah berhasil dalam bidang ilmiah dan teknologi yang berkaitan dengan perang melawan virus corona serta produksi persyaratannya di wilayah tersebut, termasuk kit diagnostik, ventilator, peralatan CT scan, dan pelindung muka N95.

"Karena itu, Republik Islam Iran, siap untuk terlibat dalam kerja sama dan interaksi dengan Indonesia di wilayah tersebut, tambahnya.

Pada bagiannya, Presiden Jokowi menyuarakan kegembiraan atas keberhasilan Teheran dalam menghadapi COVID-19. "Hari ini, dunia menghadapi situasi sulit karena COVID-19," kata Jokowi.

"Semua negara, terutama negara Muslim, harus saling membantu," sambungnya. (Press TV)

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?