Sabtu, 25/04/2020 16:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Qatar dan Arab Saudi akan berebut menjadi tuan rumah Asian Games 2030 setelah Dewan Olimpiade Asia (OCA) mengumumkan menerima tawaran dari Doha dan Riyadh pada Jumat (24/04).
Dilansir Middleeast, Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan politik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada pertengahan 2017, menuduh Doha mendukung terorisme dan menyambut Iran musuh regional.
Doha membantah tuduhan itu dan mengatakan embargo oleh sesama Teluk Arabnya bertujuan untuk melemahkan kedaulatannya.
Ibukota Qatar, Doha, menyelenggarakan Olimpiade 2006, tetapi Arab Saudi tidak pernah menyelenggarakan acara multi-olahraga OCA.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
"OCA senang menerima dua tawaran kuat untuk Asian Games pada 2030," kata presiden badan pengatur, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah, dalam sebuah pernyataan.
"Ini menunjukkan kepercayaan dan kepercayaan pada Gerakan Olimpiade di Asia dan semakin meningkatkan reputasi kami menjadi tuan rumah acara olahraga kelas dunia dalam skala besar," tambahnya.
OCA telah mengundang tawaran untuk Olimpiade 2030 dari 45 anggotanya pada hari Rabu.
Kota tuan rumah akan diputuskan pada pertemuan Majelis Umum OCA pada bulan November tahun ini.
"Dengan dua tawaran ini untuk Asian Games 2030 kami sekarang memiliki stabilitas dan kontinuitas dalam gerakan olahraga kami untuk dekade berikutnya," kata Sheikh Ahmad.
"Ini menempatkan kami dalam posisi iri dalam hal kalender olahraga kami dan menyoroti kembali bahwa Asia adalah mitra utama dalam gerakan Olimpiade global."
Kota Cina Hangzhou menjadi tuan rumah Pertandingan berikutnya pada 2022, dengan edisi 2026 dijadwalkan berlangsung di Aichi-Nagoya, Jepang.
Keyword : Tuan RuamahAsian GamesArab Saudi