Minggu, 19/04/2020 08:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa AS telah meneliti asal-usul pandemi virus corona (Covid-19) melalui penelitian sendiri.
Hal itu disampaikan Trump ketika diminta untuk mengomentari kemungkinan skenario virus mematikan bocor dari sebuah laboratorium dekat kota Wuhan di Cina, dilansir Tass, Minggu (19/04).
"Kami melihat itu, banyak orang melihat itu. Sepertinya, itu masuk akal. Banyak hal aneh sedang terjadi, tetapi ada banyak penyelidikan yang sedang berlangsung, dan kami akan mencari tahu," kata Trump.
"Semua yang bisa saya katakan bahwa apa pun asalnya, itu berasal dari China, dalam bentuk apa pun. 184 negara sekarang menderita karena itu. Dan itu terlalu buruk, bukan?"
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Kepala ahli epidemiologi AS Anthony Fauci, yang diminta untuk mengomentari versi tentang asal buatan virus kemudian selama briefing, menolak informasi ini.
"Ada penelitian baru-baru ini yang dapat kami sediakan untuk Anda, di mana sekelompok ahli virologi evolusi yang berkualifikasi melihat sekuens di sana, sekuens pada kelelawar saat berevolusi, dan mutasi yang diperlukan untuk mencapai titik di mana ia berada. sekarang sepenuhnya konsisten dengan lompatan spesies dari hewan ke manusia, "katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan dia mengharapkan pihak berwenang China untuk mengizinkan para ahli asing ke lab di Wuhan, yang, sebagaimana beberapa media AS klaim, bisa menjadi titik awal untuk infeksi.
Klaim bahwa novel coronavirus dibuat secara buatan di laboratorium tidak berdasar, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada hari Kamis, 16 April, mengomentari laporan saluran TV AS Fox News yang mengklaim bahwa seorang karyawan Lab Virologi Institut Wuhan adalah "nol pasien" dari coronavirus novel.
Keyword : Donald TrumpVirus CoronaAmerika Serikat