Taliban Bebaskan Puluhan Tahanan Pemerintah Afghanistan

Selasa, 14/04/2020 15:48 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Taliban membebaskan 20 tahanan pemerintah Afghanistan dalam langkah pertama menuju pertukaran tahanan yang diperantarai yang dimaksudkan untuk memajukan pembicaraan damai antar-Afghanistan antara kelompok dan pemerintah.

Taliban mengatakan pihaknya membebaskan para tahanan di provinsi selatan Kandahar, Minggu malam, dengan mengatakan mereka diserahkan kepada perwakilan Komite Palang Merah Internasional. Kelompok militan mengatakan mereka juga merilis foto-foto tahanan yang dibebaskan.

Pertukaran yang direncanakan telah diperdebatkan sejak awal ketika mereka pertama kali diumumkan sebagai bagian dari perjanjian damai antara kelompok militan dan negosiator AS beberapa minggu yang lalu.

Pemerintah Afghanistan awalnya menolak keras untuk membebaskan tahanan dan Taliban menarik negosiatornya pekan lalu atas apa yang disebutnya kurangnya kemajuan.

Dewan Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan hari Minggu bahwa mereka telah membebaskan 100 tahanan Taliban, sehingga totalnya menjadi 300 orang.

Di bawah perjanjian damai itu, Taliban akan membebaskan 1.000 tentara dan warga sipil pemerintah Afghanistan dan Kabul akan mengembalikan sekitar 5.000 militan.

Zalmay Khalilzad , perwakilan khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan , mengatakan pertukaran baru adalah sinyal dari kemajuan yang dibutuhkan.

"Selamat datang pembebasan tahanan baik oleh pemerintah Afghanistan dan Taliban," Khalilzad mentweet dilansir UPI, Selasa (14/04)

"Pembebasan tahanan adalah langkah penting dalam proses perdamaian dan pengurangan kekerasan."

Jumat, Jenderal AS Austin "Scott" Miller bertemu dengan para pemimpin Taliban di tengah tuduhan bahwa kedua pihak telah melanggar akhir perjanjian Februari mereka. Taliban menuduh Amerika Serikat menjaga serangan dan serangan drone , yang telah dibantah para pejabat AS.

Kesepakatan damai, di mana Amerika Serikat mengatakan akan menarik pasukan dari Afghanistan, bergantung pada pembicaraan intra-Afghanistan.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara