Senin, 30/03/2020 06:17 WIB
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif sekali lagi menyerang Amerika Serikat (AS) karena penolak untuk mencabut sanksi Iran di tengah pandemi virus corona yang mematikan.
Zarif mengatakan bahwa Washington meningkatkan terorisme ekonomi ke tingkat baru, yaitu teror medis terhadap Iran.
"AS sudah beralih dari sabotase & pembunuhan dengan melancarkan perang ekonomi & #TerorismeEkonomi-menjadi #TerorMedis di tengah-tengah #covid19," tulis Zarif di akun Twitter resminya pada Minggu (29/3).
Zarif menambahkan bahwa teror medis AS terhadap Iran bahkan melebihi apa yang diizinkan di medan perang.
Amerika Keluarkan Sanksi Terhadap Iran Tepat Setahun Kematian Mahsa Amini
Kanada Deteksi Kasus Pertama COVID Varian BA.2.86
Irak Bayar Impor Gas Iran dengan Minyak
Karena itu, Ia mendesak masyarakat internasional untuk berhenti mendukung kejahatan perang yang dilakukan oleh pemerintah AS dan mematuhi sanksi tidak bermoral dan ilegal terhadap bangsa Iran.
Saat ini, Iran sedang memerangi virus corona baru sementara itu berada di bawah sanksi paling kejam yang dijatuhkan Negeri Paman Sam.
Beberapa negara di dunia sudah meminta Washington mencabut larangan di tengah pandemi global, namun AS menolak untuk mengakhiri hukuman kolektif dan melanggar hukum, sebagian di bawah tekanan kelompok lobi Israel .
Iran tidak dapat membeli obat-obatan dan peralatan medis karena sanksi ekonomi AS yang terus diperketat pemerintah AS sebagai bagian dari tekanan maksimum pada Teheran.
Presiden AS, Donald Trump mengembalikan sanksi Washington terhadap Iran pada Mei 2018 setelah ia secara sepihak meninggalkan kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), ditandatangani antara Iran dan negara-negara besar dunia.