Minggu, 22/03/2020 14:12 WIB
Ankara, Jurnas.com - Pemerintah Turki memberlakukan jam malam dan melarang restoran melayani di tempat. Langkah itu dilakukan setelah jumlah kematian akibat virus corona meningkat dua kali lipat menjadi 21 dari sembilan hari sebelumnya.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan, jumlah kasus yang dikonfirmasi naik 277 menjadi 947. Sementara itu total yang sudah menjalani tes sebanyak 2.953 dalam 24 jam terakhir.
"Mari kita memperingatkan orang tua kita. Risiko kematian meningkat seiring bertambahnya usia," katanya.
Sebelumnya, Sabtu (21/3), Kementerian Dalam Negeri Turki mengumumkan, semua restoran, toko kue, dan perusahaan layanan makanan serupa lainnya hanya dapat menawarkan layanan takeaway dan pengiriman.
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Sebelum Ada Gencatan Senjata di Gaza, Turki akan Berlakukan Pembatasan Ekspor ke Israel
Erdogan Janji Tebus Kesalahannya setelah Kalah Telak dalam Pemilu Lokal Turki
Pada hari yang sama, Turki menangguhkan penerbangan dari 46 negara lebih dan melarang piknik dan barbekyu. Bukan hanya itu, Turki juga menutup sekolah, kafe dan bar serta melarang salat berjamaah dan membatalkan pertandingan seluruh olah raga.
Larangan penerbangan baru berlaku, antara lain, ke Kanada dan bagian utara Siprus.