Iran akan Bangun Rumah Sakit Virus Corona Dalam Waktu Singkat

Senin, 02/03/2020 06:50 WIB

Teheran, Jurnas.com - Seorang pejabat Iran, Mahmoud Dehqan mengatakan akan mendirikan rumah sakit khusus di kota Yazd dalam waktu tiga hari untuk perawatan pasien virus corona.

Menurut kantor berita Tasnim mengutip Dehqan, menyusul keputusan Dewan Islam Yazd, pekerjaan konstruksi untuk rumah sakit dimulai pada Minggu pagi.

Dehqan menyatakan harapan, proyek tersebut akan selesai dalam tiga hari ke depan, setelah itu baru dilengkapai fasilitas.

Rumah sakit ini meliputi area seluas 1.000 meter persegi dan memiliki ruang gawat darurat serta gudang untuk menjaga peralatan manajemen biohazard.

Pada Minggu (1/3), Kementerian Kesehatan Iran memperbarui jumlah kematian dari virus menjadi 54 orang. Jumlah infeksi yang dikonfirmasi di negara ini mencapai 978.

Kepala Kantor Hubungan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan total 175 pasien korona telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

Di hari yang sama, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menyatakan, pihaknya siap mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membenndung virus corona baru bekerja sama dengan pasukan sukarelawan Basij sampai keadaan normal kembali.

Dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada negara Iran, IRGC menambahkan bahwa di bawah keadaan saat ini bahwa virus telah menyebar di seluruh Iran dan lebih dari 50 negara lain dan dunia bertekad untuk melawannya.

Menurutnya, IRGC sudah menyiapkan kapasitas dan sumber daya manusianya sepenuhnya di sektor kesehatan tersedia untuk organisasi yang bertanggung jawab sejak hari-hari pertama pecahnya COVID-19.

Dikatakan IRGC sudah mendirikan markas khusus untuk tujuan itu dan sejauh ini telah mempersiapkan rumah sakit dan pusat medis, memulai operasi disinfeksi dan memasok peralatan medis yang diperlukan.

"Terlepas dari perang psikologis dan kampanye media yang diluncurkan musuh dan simpatisan orang Iran dengan tujuan merusak kemampuan medis Iran dan menuduh negara itu salah urus, kerja efektif dilakukan untuk mengendalikan virus dan merawat para pasien," katanya.

Virus corona pertama kali muncul di China akhir tahun lalu dan sekarang menyebar di Eropa, Amerika, dan di seluruh Timur Tengah, memicu kekhawatiran akan pandemi global.

Sejak Desember 2019, hampir 87.000 orang telah terinfeksi di beberapa negara, dengan hampir 2.980 kematian kebanyakan di China.

Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pada Jumat (28/2) bahwa wabah virus corona sudah mencapai "tingkat tertinggi" risiko bagi dunia.

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa