Presiden Rouhani: Langkah Teroris AS Tujuannya Melumpuhkan Iran

Selasa, 11/02/2020 07:49 WIB

Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, langkah-langkah teroris yang diambil Amerika Serikat (AS) terhadap Iran sebenarnya menargetkan seluruh negara untuk membuat Teheran menyerah pada tuntutan AS.

"Hari ini, kita dihadapkan dengan sanksi yang menindas, (dan) tindakan teroris oleh AS terhadap seluruh negara Iran. Tidak ada yang meragukan bahwa tekanan maksimum AS dan (kebijakan) sanksi mengarah pada masing-masing dan setiap orang kita," kata Rouhani.

"Mereka berharap bahwa tekanan maksimum ini akan membuat Iran bertekuk lutut dan jika mereka menolak, orang akan menekuk lutut. Kedua asumsi itu salah; baik orang-orang kami tunduk pada tekanan ini, maupun pejabat dan negarawan kami," sambungnya.

Ia menambahkan bahwa mereka yang akrab dengan kawasan dan sejarah, budaya, dan peradaban Iran tahu bahwa sebuah negara besar tidak akan pernah menyerah pada bullying, ucapan tidak adil dan salah serta tekanan yang tidak semestinya.

AS meningkatkan tekanannya pada Iran selama 20 bulan terakhir setiap hari. Namun, semua indeks ekonomi Iran selama delapan bulan terakhir menunjukkan, negara itu berhasil mengatasi sanksi dan AS benar-benar salah dalam memperhitungkan.

Ketegangan antara Iran dan AS memanas, sejak Mei 2018, ketika Presiden AS, Donald Trump secara sepihak menarik negaranya dari kesepakatan nuklir multilateral dengan Iran atau yang dikenal dengan JCPOA, dan melepaskan sanksi paling sulit yang pernah ada terhadap Republik Islam.

Sejauh ini, Teheran mengingkari komitmen nuklirnya yang kelima sesuai dengan Pasal 26 dan 36 JCPOA, tetapi menekankan, tindakan pembalasannya akan dapat dibalik begitu Eropa menemukan cara praktis untuk melindungi perdagangan timbal balik dari sanksi Washington.

Rouhani juga mengatakan AS sudah membuktikan bahwa Gedug Putih belum dan tidak akan pernah berkomitmen pada kewajiban politik dan moral.

"Ini adalah pukulan pertama bagi prestise pemerintah AS, karena mereka telah menunjukkan bahwa mereka tidak mematuhi peraturan internasional," katanya.

Ia menekankan bahwa sanksi Washington pada pasokan makanan dan obat-obatan untuk Iran bertentangan dengan semua peraturan internasional, mengatakan bahwa langkah-langkah AS semacam itu merupakan tindakan terorisme.

Rouhani mengatakan tindakan AS itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB termasuk Resolusi 2231, yang mendukung JCPOA "AS telah melanggar semua peraturan dan perjanjian (internasional) dan mulai (melakukan) kejahatan terhadap suatu negara," jelasnya. (Press TV)

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025