Minggu, 02/02/2020 07:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com -Pemimpin Palestina Mahmud Abbas mengumumkan pemutusan semua hubungan dengan Israel dan Amerika Serikat, termasuk kerja sama keamanan, setelah Washington mengungkap rencana kontroversial Timur Tengah yang dipandang menguntungkan Israel.
Dilansir Afp, Abbas telah membuat deklarasi serupa sebelumnya dan tidak segera jelas apa artinya dalam praktik.
Komentarnya muncul ketika Liga Arab menolak rencana Presiden AS Donald Trump, yang telah membuat marah rakyat Palestina.
"Kami memberi tahu Anda bahwa tidak akan ada hubungan dengan Anda (Israel) dan Amerika Serikat, termasuk pada kerja sama keamanan," kata Abbas pada pertemuan luar biasa blok pan-Arab di Kairo.
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Dia mengatakan langkah itu mengikuti penolakan perjanjian yang ditandatangani dan legitimasi internasional oleh AS dan Israel.
"Israel harus memikul tanggung jawab sebagai kekuatan pendudukan untuk wilayah Palestina dan Palestina akan terus maju dengan perlawanan menggunakan cara damai," tambahnya.
Abbas membuat deklarasi serupa pada bulan Juli 2017, mengumumkan penangguhan koordinasi keamanan dengan Israel selama perselisihan mengenai markas Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Itu dilanjutkan kembali tahun itu, meskipun kepala polisi Palestina mengatakan bahwa bahkan selama penangguhan mereka telah mempertahankan kontak teratur, dengan 95 persen dari kegiatan berlanjut.
"Satu-satunya hal yang kami hentikan adalah kami tidak bertemu mereka di lapangan," kata Hazem Atallah saat itu.