SpaceX Berhasil Meluncurkan Satelit Starlink Keempat

Kamis, 30/01/2020 08:30 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Setelah sempat tertunda, SpaceX berhasil meluncurkan jaringan satelit Starlink pada Rabu (29/01) waktu setempat, yang membuat langit Florida menjadi cerah tapi sejuk.

Starlink adalah sebuah proyek pengembangan konstelasi satelit yang sedang dijalankan oleh perusahaan Amerika Serikat bernama SpaceX. Proyek ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah sistem komunikasi internet berbasis satelit yang memiliki performa tinggi serta dengan harga yang terjangkau.

Peluncuran itu juga melihat dua keberhasilan lain yakni SpaceX mampu memulihkan booster tahap pertama dengan mendaratkannya di tongkang di laut dan menangkap salah satu roket hidung-kerucut di jaring kapal lain di laut. Itu tangkapan sukses ketiga bagi perusahaan.

Roket Falcon 9 membawa 60 lebih pesawat ruang angkasa Starlink ke orbit, yang keempat kalinya untuk prestasi seperti itu. Misi tersebut berangkat dari Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, yang bersebelahan dengan Kennedy Space Center.

"Kami baru saja melakukan pengangkatan nominal kendaraan Falcon 9 kami yang membawa muatan Starlink kami menuju orbit yang ditargetkan," kata insinyur SpaceX Lauren Lyons dilansir UPI, Kamis (30/01).

Video dari ruang angkasa menunjukkan satelit yang terpisah dari tahap atas roket dan berhasil ditempatkan di orbit. Gambar-gambar menunjukkan sinar matahari yang muncul di sekitar kelengkungan Bumi di latar belakang.

Perusahaan telah mengalami beberapa penundaan dalam beberapa minggu terakhir karena kekhawatiran cuaca, dan angin kencang di ketinggian memaksa penundaan peluncuran pada Senin pagi. Lautan yang kasar di zona pemulihan menyebabkan jadwal lain harus direncanakan kembali.

Sebelumnya pada Januari, SpaceX menunda peluncuran uji kapsul Crew Dragon-nya karena laut lepas di zona pendaratan pesawat ruang angkasa tersebut tidak memadai.

Jika semua berlanjut pada jalur untuk rasi bintang, 100 atau lebih peluncuran Starlink dapat terjadi di masa depan. SpaceX pada akhirnya bermaksud untuk meluncurkan ribuan satelit untuk mengirim broadband di seluruh dunia.

SpaceX memiliki 182 satelit ukuran meja makan besar di orbitnya, masing-masing berbobot lebih dari 500 pound. Ketika mereka mencapai ruang angkasa, mereka memperluas panel surya besar untuk listrik.

Perusahaan antariksa sebelumnya meluncurkan 60 satelit Starlink pada Mei, November dan 6 Januari, dengan dua satelit uji diluncurkan sebelum itu.

Peluncuran awal Januari lalu membawa satu pesawat ruang angkasa, yang disebut "Dark Sat," yang memiliki lapisan eksperimental untuk membuatnya kurang reflektif dan kurang terlihat oleh para peneliti bintang.

Hasil percobaan itu belum diumumkan. Deskripsi misi Spacelink StarXX mengatakan satelit membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencapai orbit yang tepat, sehingga menilai keefektifan percobaan akan memakan waktu cukup lama. Sementara itu, SpaceX terus meluncurkan Starlink.

Satelit Starlink mengorbit pada ketinggian sekitar 340 mil di atas Bumi. Sebagai perbandingan, garis Kármán yang mendefinisikan ruang angkasa setinggi 62 mil, dan Stasiun Luar Angkasa Internasional lebih dari 250 mil.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2