Perhutanan Sosial Harus Bermanfaat Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 25/01/2020 21:58 WIB

Kendal, Jurnas.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta masyarakat untuk ikut bergabung dalam gerakan perhutanan sosial. Gerakan perhutanan sosial yang dicanangkan Presiden Jokowi ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kepemilikan lahan yang dikuasai oleh segelintir orang di Indonesia. Diharapkan dengan adanya gerakan ini dapat mengatasi kesenjangan ekonomi masyarakat.

"Ada yang memiliki lahan berhektar-hektar namun ada masyarakat yang memiliki lahan sedikit bahkan tidak ada," kata Menteri Teten dalam acara Musyawarah Wilayah I; Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia Jawa Tengah (Jateng) di Dusun Tanjung, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2020).

"Masyarakat jangan menjual lahan tapi tanamlah jati, kayu sengon, tanamlah jagung, sayur, buah-buahan. Kalau ini dilakukan maka masyarakat tidak akan miskin," sambung Menteri Teten.

Terkait permodalan, kata Menteri Teten, saat ini pemerintah sudah menyiapkan biaya melalui perbankan dan lembaga pembiayaan seperti Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB).

Selain itu, pemerintah juga sudah siap pendampingan dalam berusaha terutama membantu kualitas manajemen.

Pada kesempatan itu, Menteri Teten juga mengajak kepada masyarakat yang ikut dalam gerakan perhutanan sosial untuk bergabung dalam koperasi, sebab, dengan masuk ke dalam koperasi, pemerintah pasti akan membantu pendampingan dan pembiayaan koperasi.

Koperasi yang dibantu, kata Teten, diutamakan koperasi produksi seperti usaha permebelan, ukiran, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Koperasi Simpan Pinjam, kata Teten, penting namun sekarang ini ada banyak lembaga pembiayaan.

"Mulai tahun 2020 ini LPDB 100 persen dananya disalurkan untuk membantu koperasi," kata dia.

Menteri Teten juga berjanji mempermudah pendirian koperasi. "Masa pendirian perusahaan lebih mudah dibanding mendirikan koperasi. Itu tak boleh," kata dia.

Masih kata Menteri Teten, kalau masyarakat menanam sayur, menanam buah-buahan, membuat mebel dan sebagainya harus memikirkan pemasarannya. Untuk mempermudah pemasaran ini maka harus bergabung dalam koperasi.

Teten menambahkan, saat ini pemerintah sedang memikirkan agar ekspor ditingkatkan. "Apa komoditas yang bisa diekspor ? Ya hasil perkayuan seperti mebel, ukir-ukiran; produk pertanian seperti jagung, buah-buahan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan," kata Teten.

Ketua Panitia acara Siti Fikriah, mengatakan, ada 53 kelompok tani perhutanan sosial di Jateng yang ikut hadir dalam acara itu.

Meski demikian, sampai saat ini baru ada 22 koperasi produksi perhutanan sosial.

"Seluruh petani perhutanan sosial di Jateng siap membantu program pemerintah dalam gerakan perhutanan sosial," katanya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2