Minggu, 17/07/2016 21:14 WIB
Nice - Polisi menangkap seorang pria dan seorang wanita di Kota Nice, Prancis, pada Minggu (17/7) pagi terkait dengan serangan truk, yang menewaskan sedikitnya 84 orang saat perayaan Hari Bastille.
Pelaku, warga Tunisia berusia 31 tahun, Mohamed Lahouaiej Bouhlel, melaju menabrak kerumunan di Kota Riviera pada Kamis malam. Ia mengemudikan truk dengan zig-zag sepanjang pinggir laut Promenade des Anglais sejauh dua kilometer saat kembang api menandai berakhirnya peringatan hari nasional Prancis itu, hingga polisi menembaknya mati.
Serangan Nice pada Kamis pekan lalu itu kembali membuat Prancis berduka dan ketakutan setelah delapan bulan lalu Paris diserang sekelompok pria bersenjata, yang menewaskan 130 orang.
Pria penyerang dengan truk pada Hari Bastille di Nice diketahui bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel, pria berusia 31 tahun keturunan Tunisia. Pihak berwenang belum mengungkapkan bahwa supir truk maut yang ditembak mati oleh polisi itu merupakan bagian dari jaringan ISIS, kelompok yang menyatakan melakukan serangan tersebut.
MU Tetap Diizinkan Main di Eropa, UEFA Langgar Aturan?
Tersangka COO Miss Universe Bicara Soal Body Checking: Diperintah CEO
Liverpool Serius Memburu Khepren Thuram
Namun, Valls dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada Minggu mengatakan tidak ada keraguan soal motif penyerangan pria tersebut. "Penyelidikan akan menjelaskan fakta, tapi kita saat ini tahu bahwa si pembunuh terkena radikalisasi dengan cepat," kata Valls dalam wawancara dengan koran Minggu, Le Journal du Dimanche.
Pejabat mengatakan, orang-orang yang ditanyai oleh polisi menunjukkan bahwa si penabrak telah berubah drastis dari sosok yang dulunya tidak terlihat memiliki ketertarikan pada agama. (Ant/Reuters)
Keyword : Nice