Jelang Panen Raya Padi, Syahrul Yasin Limpo Bentuk Kostraling

Senin, 13/01/2020 21:52 WIB

Depok, Jurnas.com - Menjelang panen raya padi bulan Maret- April seluas 5 juta hektare di seluruh Indonesia, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menginisiasi Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).

Pada acara Pencanangan dan Sosialisasi Kostraling, Syahrul mengegaskan bahwa Kostraling bukan saingan Perusahaan Badan Urusan Logistik (Bulog) di lapangan dalam menyerap gabah hasil petani, melainkan sebagai pendukung aktivitas perusahan plat merah tersebut.

"Januari ini, kita sudah mulai panen. Februari mulai masuk 30-40%, Maret 50-60% dan klimaksnya akan terjadi pada April. Akumulasinya ada di sana. Yang giling siapa nih? Yang nyerapnya siapa? Mari, ini yang kita dirumuskan dengan baik.

Untuk itu, Syahrul mengajak para pelaku usaha penggilingan padi agar dapat bekerjasama dengan poktan/Gapoktan khususnya yang pernah menerima alat Rice Milling Unit (RMU)/dryer agar saling bantu guna dapat menjaga kualitas produknya, termasuk dalam hal pemasarannya.

"Saya berharap seluruh pelaku usaha penggilingan padi dapat bergabung dengan Kostraling, saya berikan kesempatan kepada yang memang siap dan punya integritas untuk membantu dan berfungsi menjadi muara akhir dari ekosistem pertanian, " kata Syahrul

Lebih lanjut Syahrul menjelaskan, Konstraling hanya sebagai penanggung jawab dan penyangga di bidang pangan. Mengingat agenda tahun ini Mentan merencanakan akan mengekspor beras ke berbagai negara.

"Tujuan dari Kostraling tidak hanya menyediakan stok beras Nasional, tetapi juga yang sudah berorientasi pada ekspor, karena yang meminta beras dari kita juga sudah ada," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan industri penggilingan harus siap dan sanggup menyerap gabah petani serta memperbanyak lagi gudang-gudang di penggilingan padi.

"Dalam hal ini, Kementan memiliki program Quick wins, dimana penggilingan bermitra dengan petani dan konsumen. Pasokan harus sustain menjadi hal yang paling utama," jelasnya.

Suwandi menyebutkan ada kerjasama dengan penggilingan padi untuk ekspor beras 300 ribu ton tahun ini. Selanjutnya pihaknya akan menindaklanjuti dengan membangun nota kesepahaman. "Pangsa ekspor yang yang potensial di Timur Tengah, PNG dan negara lain," sebutnya.

 

 

 

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025